Alat ini dapat menghasilkan akuades dengan kualitas yang sudah sesuai berdasarkan SNI 01-6241-2000 dan SNI 01-3553-2006 dengan 3 parameter utama yaitu TDS, pH, dan DHL. Namun, alat destilasi tersebut memiliki beberapa kekurangan, diantaranya suhu pada kolom air pendingin terlalu tinggi, perawatan dan pemeliharaan pada kolom destilat juga cukup sulit dilakukan dan belum adanya otomasi alat pada panel kontrol. Peneliti kemudian melakukan modifikasi pada mesin tersebut dengan melakukan beberapa penambahan komponen yaitu penggantian mur biasa menjadi mur kuping M10 pada tutup kolom destilasi, penambahan material styrofoam untuk menurunkan laju aliran panas pada bak pendingin air, penambahan sensor air dan aksesoris timer heles, penambahan dimer pompa pada kabel pompa air, penggantian pompa dengan daya yang lebih tinggi dari sebelumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi air pendingin, serta air sumur yang digunakan sebagai sumber bahan baku pembuatan akuades difilter terlebih dahulu dengan filter air yang telah ditambahkan pada kran sumber air. Pengujian kebocoran juga telah dilakukan terhadap mesin yang telah dimodifikasi. Selain itu, air destilat (akuades) yang dihasilkan dari mesin destilasi yang telah dimodifikasi akan dilakukan uji mutu dengan menggunakan parameter kimia dan bilogis berdasarkan syarat mutu air reagen ASTM D1 193-91. Peneliti akan menguji hasil akuades yang dihasilkan oleh alat destilasi sederhana dengan akuades merk UD Makmur, akuades merk Aneka Kimia, air minum kemasan Cleo dan air sumur. Hal ini dilakukan sebagai pembanding.
Copyrights © 2022