Pencemaran logam berat merupakan isu global dan menjadi permasalahan yang memerlukan penanganan dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena logam berat bersifat toksik terhadap lingkungan dan makhluk hidup serta tidak dapat diuraikan dengan bantuan mikroorganisme. Pada umumnya, sumber utama pencemaran logam berat disebabkan oleh masuknya limbah industri, pertambangan, pertanian, dan domestik. Kerang kepah sebagai filter feeder memiliki kemampuan tinggi dalam mengakumulasi logam berat dari lingkungan. Akumulasi logam berat pada kerang dapat ditransfer ke manusia yang mengkonsumsinya. Pada penelitian ini dilakukan penentuan kadar logam berat pada kerang kepah, sedimen, dan air pada mangrove desa peniti. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi logam Pb dan Cd pada air, sediemen dan kerang kepah (Polymesoda erosa) dari kawasan ekosistem mangrove Desa Peniti, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Peneltian ini menggunakan metode AOAC (2016) ed.20 dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Series 220. Hasil analisis laboratorium, logam berat Pb dan Cd pada kerang kepah masih di bawah ambang batas konsumsi yang di perbolehkan menurut SNI No.7387 Tahun 2009 yaitu sebesar 1,0 mg/kg dan 1.5 mg/kg. Sedangkan untuk kandungan logam Cd dan Pb pada sedimen dan air telah melewati batas baku mutu yang di tentukan oleh KLH No. 51 Tahun 2004 yaitu sebesar 0.008 dan 0,001.
Copyrights © 2022