Permasalahan tata letak geografis dengan koneksi kabel antar gedung yang saling terisolasi dikarenakan kondisi perkantoran yang terletak diperbukitan dimana antar gedung satu terpisah dengan yang lain sehinggah tidak memungkin dilakukan penyambungan menggunakan. Metode distribusi akses point-to-point ini juga biasa digunakan menghubungkan dua kantor yang berjauhan dengan jaringan ini diharapkan seluruh pengguna dapat mengakses internet secara bersama di ruang kerja masing-masing dengan dengan wireless (nirkabel). Tujuan penelitian adalah mencoba penerapan board router akses point-to-point untuk komunikasi data secara point-to-point untuk mengatasi masalah tata letak geografis kondisi perkantoran di daerah perbukitan dimana gedung-gedung tidak dapat terkoneksi dengan kabel antar gedung terpisah satu sama lain kabel UTP maupun kabel fiber optic menggunakan mikrotik router board type RB 411AH dengan wireless. Hasil tersebut berdasarkan hasil pengujian access point dua access point dengan jarak yang sama, dimana jarak antara access point (30 meter) dengan client (laptop) adalah 15 meter, 20 meter dan 30 meter pada channel 4 dan 5 .Ada perbedaan ketika kekuatan sinyal yang diterima adalah 60%, tetapi ketika kebisingan mencapai 20%, situasinya buruk, koneksi harus mencapai 80% jika memungkinkan, dan jaringan point-to-point harus memperhatikan lokasi geografis, karena sinyal yang melalui gelombang sangat peka terhadap halangan/pohon atau bukit (LOS = line of sight).
Copyrights © 2024