Komparatif: Jurnal Perbandingan Hukum dan Pemikiran Islam
Vol. 2 No. 1 (2022): Juni

Analisis terhadap Hasil Pemikiran Yusuf Qardhawi Berkenaan Nikah Misyar menurut Ulama Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Malang

Kholil, Ahmad (Unknown)
Kasuwi Saiban (Unknown)
R. Cecep Lukman Yasin (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Jun 2022

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to find out the views of NU and Muhammadiyah scholars in Malang regarding Yusur Qardhawi's thoughts regarding misyar marriage. This research falls under the umbrella of qualitative descriptive research or empirical studies. Sort the information collected from interviews and documents into primary, secondary, and tertiary data, then edit, categorize, verify, and analyze. Based on these findings, the following can be put forward the views of NU and Muhammadiyah Malang clerics regarding Yusuf Qardhawi's fatwa regarding misyar marriage: first, NU and Muhammadiyah Malang ulema are of the view that misyar marriage is permissible as long as the conditions and pillars are met. On the second point, NU and Muhammadiyah clerics in the city of Malang said that maqashidun marriages in misyar marriages are possible but underutilized. Third, NU and Muhammadiyah clerics in the city of Malang are of the view that only a small part of the rights and obligations of husband and wife are fulfilled in misyar marriages. There is a strong tendency among NU scholars, especially those leaning towards the Shafi'i school, to consult the canonical works of the four schools in forming their own opinions. Muhammadiyah scholars, meanwhile, cite the Al-Qur'an and as-Sunnah as their main sources; they can also cite additional opinions from one of the four schools of thought, but only if both are authoritative and do not conflict with the Qur'an and As-Sunnah. Keywords: Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Misyar Marriage   Abstrak: Tujuan penelitian berikut adalah untuk mengetahui pandangan ulama NU serta Muhammadiyah kota Malang menyikapi pemikiran Yusur Qardhawi berkenaan nikah misyar. Riset berikut berada di bawah payung penelitian deskriptif kualitatif atau studi empiris. Urutan informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan dokumen menjadi data primer, sekunder, dan tersier, lalu edit, kategorikan, verifikasi, dan analisis. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, berikut dapat dikemukakan pandangan ulama NU dan Muhammadiyah Malang terhadap fatwa Yusuf Qardhawi berkenaan nikah misyar: Pertama, ulama NU dan Muhammadiyah Malang berpandangan bahwasanya nikah misyar diperbolehkan selama syarat dan pilar terpenuhi. Pada poin kedua, ulama NU serta Muhammadiyah kota Malang mengatakan bahwasanya pernikahan maqashidun dalam pernikahan misyar dimungkinkan tetapi kurang dimanfaatkan. Ketiga, ulama NU serta Muhammadiyah kota Malang berpandangan bahwasanya hanya sebagian kecil dari hak serta kewajiban suami istri yang terpenuhi pada pernikahan misyar. Ada kecenderungan kuat di kalangan ulama NU, terutama yang condong ke mazhab Syafi'i, untuk mengkonsultasikan karya kanonik keempat mazhab tersebut dalam membentuk pendapatnya sendiri. Para ulama Muhammadiyah, sementara itu, mengutip Al-Qur'an dan as-Sunnah dijadikan sumber utama mereka; mereka juga dapat mengutip pendapat tambahan dari salah satu dari empat mazhab, tetapi hanya jika keduanya otoritatif serta tidak bersebrangan dengan Al-Qur'an serta As-Sunnah. Kata Kunci: Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Nikah Misyar  

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

komparatif

Publisher

Subject

Religion Humanities Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

The Komparatif furnishes an international and regional scholarly forum for research on Comparative Mazahib, Law, and Islamic Thought. Taking an expansive view of the subject, the journal brings together all disciplinary perspectives. It publishes peer-reviewed articles on the historical, cultural, ...