Cabai rawit memiliki kadar air cukup tinggi sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama serta mudah mengalami kerusakan. Buah cabai yang sudah dipanen masih melangsungkan aktivitas fisiologis dan metabolisme sampai buah memasuki proses pembusukan. Perlu penanganan pasca panen yang dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu cabai rawit, diantaranya adalah dengan pelilinan menggunakan bahan yang aman dikonsumsi seperti lilin lebah, lilin karnauba, dan kitosan. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi dari masing-masing bahan pelapis yang efektif memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah dengan penyimpanan suhu rendah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu konsentrasi bahan pelapis. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan destruktif meliputi pengukuran kadar air pada awal sebelum perlakuan dan pengamatan non-destruktif meliputi pengukuran susut bobot, kualitas visual buah, kemunculan gejala penyakit, pembusukan buah, dan buah kering. Hasil penelitian menunjukkan pelilinan dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu rendah dapat menekan susut bobot, mempertahankan kualitas visual, serta menghambat kemunculan gejala penyakit. Cabai rawit varietas lokal garut dengan pelilinan lilin lebah 0,5%, lilin karnauba 0,5%, dan kitosan 1,5% serta cabai rawit varietas ori 212 dengan lilin lebah 0,5%, lilin karnauba 1,5%, dan kitosan 2% dengan penyimpanan suhu rendah mampu mempertahankan kualitas buah selama 30 hari. Kata kunci: cabai rawit, pasca panen, pelilinan, penyimpanan
Copyrights © 2023