Dewasa ini terdapat isu menarik sekaligus kontroversial yang dikemukakan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam rapat koordinasi untuk seleksi atau rekrutmen anggota TNI baru yang membolehkan keturunan PKI mendaftarkan diri sebagai TNI. Hal tersebut ternyata menuai tak sedikitnya respon negatif oleh sebagai besar publik. Ini menegaskan bahwa masih absennya penerimaan publik terhadap eksistensi dan identitas PKI. Hal ini diakibatkan oleh faktor sejarah panjang mengenai diskriminasi PKI oleh negara yang mana akhirnya menyebabkan polarisasi kembali dan terbaginya pendapat yang kontras dimana ada yang pro dan juga kontra. Melalui hal tersebut, peneliti mencoba mengungkap hal yang mendasari adanya polarisasi serta mengapa ini menjadi kasus yang sangat eksis berdasarkan problematika yang menyangkut identitas dan juga hak kewarganegaraan. Penulis membahas penelitian ini, dengan teori penelitian berupa Citizenship, Polarisasi Politik, dan juga Identitas serta metode penelitian kualitatif. Melalui hal tersebut, penulis menemukan bahwa adanya yang melatar belakangi polarisasi dari keputusan Panglima TNI selain berdasarkan kepada sejarah tetapi identitas politiknya juga.
Copyrights © 2022