Berangkat dari penulusuran sejarahnya seni yang imitatif sudah ada sejak ribuan tahun. Kemudian berkembang dengan hadirnya beragam subjek matter salah satunya adalah bunga. Sejak ditemukannya teknologi fotografi kecenderungan representatif ini mulai ditinggalkan namun demikian seniman akan kembali melakukan proses ‘imitasi’. Keunikan dalam visual akan dicapai bila bentuk-bentuk representasional tersebut digabungkan dengan pemahaman simbolis mengenai nilai-nilai tradisi yang bisa digunakan dalam eksplorasi karya. Dengan mengambil tema cempaka diharapkan dapat mewakili ide-ide dalam penciptaan seni lukis. Ketertarikan penulis diawali ketika melihat lekukan kelopak bunga cempaka dan menyadari bahwa kehadirannya selalu mewarnai aspek kehidupan masyarakat Bali. Sehingga menyakini bahwa cempaka memuat nilai-nilai estetis yang dapat diterjemahkan ke dalam seni lukis dua dimensi. Melalui bimbingan oleh I Nyoman Erawan sebagi mitra MBKM karya-karya yang dihasilkan nanti merupakan sebuah hasil diskusi serta hasil penelusuran pustaka lewat jurnal, skripsi, maupun internet. Tahap visualisasi nanti akan menerapkan prinsip-prinsip seni rupa berupa Keseimbangan, Proporsi, Irama, Penekanan, dan Kesatuan. Selain itu juga menggunakan metode penciptaan berupa Eksplorasi, Improvisasi, dan Pembentukan, melalui tahapan tersebut tercipta 6 buah karya yang berjudul: 1)”Cempaka 1: Gratitude”, 2) “Cempaka 2: Balance”, 3) “Cempaka 3: Paradoks”, 4) “Cempaka 4: Tiga”, 5) “Cempaka 5: Homage to Mahadewa”, 6) “Cempaka 6: Value ?”. Pada akhirnya terwujudlah karya yang terkait dengan judul yang diangkat yaitu ‘Representasi Cempaka dalam Kehidupan Masyarakat Bali Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis“, dan diharapkan dengan tercapainya karya ini dapat berguna bagi khalayak dan dapat memberikan kesadaran bagi kita tentang makna cempaka dalam kehidupan sehari-hari.
Copyrights © 2022