Bahasa Mandarin telah menjadi salah satu bahasa asing yang diminati di Indonesia dan diajarkan dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pembelajaran bahasa Mandarin dari dahulu hingga saat ini mengalami berbagai perkembangan kondisi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi pembelajaran bahasa Mandarin di masa Orde Baru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode dokumentasi. Sumber data di antaranya adalah artikel koran, buku, serta dokumen lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa Orde Baru, bahasa Mandarin pada khususnya dan kebudayaan Tionghoa pada umumnya mengalami pembatasan ketat. Hal ini berhubungan dengan kampanye anti komunisme dan kebijakan asimilasi yang diterapkan pemerintah Orde Baru terhadap masyarakat etnis Tionghoa. Kebijakan tersebut menyebabkan pembelajaran bahasa Mandarin pada masa tersebut sempat terhenti dan hanya dapat dipelajari secara terbatas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia pada masa Orde Baru serta dampaknya terhadap pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia pada saat ini.
Copyrights © 2022