Depresi dan epilepsi memiliki hubungan secara patofisiologi. Obat antiepilepsi bekerja dengan carameningkatkan aktivitas dan sintesis neurotransmitter inhibisi GABA sehingga sebagian besar mekanisme obatepilepsi dapat menyebabkan gangguan depresi melalui peran GABA-ergik. Penggunaan obat yang diberikanbertahap satu tingkat sampai serangan kejang bisa berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisishubungan pengaruh penggunaan obat terhadap keberhasilan pengobatan dan pengobatan yang diterima apakahsudah sesuai dengan pengobatan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif secara prospektifmenggunakan metode Accidental sampling serta menggunakan wawancara secara langsung dengan perawatyang mendampingi pasien, sampel yang digunakan sebanyak tiga pasien dewasa. Kriteria inklusi dalampenelitian ini yaitu semua pasien yang mau menjadi responden serta yang telah terdiagnosa oleh dokter dansemua pasien penyandang epilepsi komplikasi depresi yang pada waktu penelitian mengalami pengobatan.Analisis data menggunakan uji chi square pada spss 16. Hasil penelitian di RPSBM Kota Pekalongan selamasatu bulan yaitu didapatkan hasil uji statistik chi square dengan nilai 0,199 > 0,05. Kesimpulan pada penelitianini pengobatan yang diterima pasien sudah sesuai dan dikatakan berhasil karena pasien tidak mengalami kejangdan dalam keadaan stabil.Kata Kunci : Depresi, epilepsi, penggunaan obat, RPSBM
Copyrights © 2023