This article examines the use of children's language in religious dialogue in schools. Language is a means of communication and a means of forming one's understanding. Through language, they are able to respond to and explore various religious ideas of each other. This study uses the conceptual theory of dialogueism from Mikhail Bakhtin on the assimilation of language and meaning which is a feature of children's religious discourse construction. In addition, Martin and Bartlett's concept of positive discourse and Fairclough's lingual device were also used in this study. This research was conducted in one of the private elementary schools in Sidoarjo Regency. . The choice of location cannot be separated from the fact that the school has diverse students and teachers, both in terms of ethnicity, religion, economy, and background. Students at the school are synonymous with diversity. Observations and interviews were used for data collection in this article. The results showed that children's language got various concepts and language related to religion. They engage with narratives of various beliefs and position their own understanding of religion in confluence with the words and meanings they have assimilated from the encounters of each of these traditions. In addition, the various features of language that children show positive and diverse words, This article is important to review language for religious education from a broader understanding of children's religious dialogue. (Artikel ini mengkaji penggunaan bahasa anak dalam dialog keagamaan di sekolah. Bahasa menjadi sarana komunikasi dan sarana membentuk pemahaman seseorang. Melalui bahasa, mereka mampu menanggapi dan mengeksplorasi berbagai ide agama masing-masing. Penelitian ini menggunakan teori konsepsi tentang dialogisme dari Mikhail Bakhtin pada asimilasi bahasa dan makna yang merupakan ciri konstruksi wacana keagamaan anak-anak. Selain itu, konsep wacana positif Martin dan Bartlett serta piranti lingual Fairclough turut digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Swasta yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan lokasi tidak terlepas bahwa sekolah tersebut memiliki siswa dan guru yang beragam, baik dari segi etnis, agama, ekonomi, dan latar belakang. Siswa di sekolah identik dengan keberagaman. Observasi dan wawancara digunakan untuk pengumpulan data pada artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa anak-anak mendapatkan berbagai konsep dan bahasa terkait dengan agama. Mereka terlibat dengan narasi berbagai kepercayaan dan memposisikan pemahaman agama mereka sendiri dalam kaitannya dengan kata-kata dan makna yang telah mereka asimilasi dari pertemuan dengan masing-masing tradisi tersebut. Selain itu, berbagai fitur lingual yang diungkapkan oleh anak-anak menunjukkan kosa kata yang positif dan membangun keberagaman, Artikel ini penting untuk meninjau implikasi bahasa bagi pendidikan agama dari pemahaman yang lebih luas tentang proses membangun makna dalam dialog keagamaan anak.)
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023