Alih fungsi lahan terbuka menjadi lahan terbangun terus terjadi dan menyebabkan proporsi ruang terbuka semakin berkurang, di Indonesia dalam periode tahun 2008-2012 telah terjadi penurunan luas lahan pertanian sebanyak 109.157,27 Ha/tahun (Data Statistik Pertanian Tahun 2008-2012, Kementerian Pertanian Tahun 2013), fenomena tersebut juga terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan yang juga mengalami penurunan sebesar 27.483,75 Ha/tahun, termasuk di wilayah Kota Banjarmasin terjadi penurunan sebanyak 66,09 Ha/tahun. Wilayah penelitian meliputi wilayah administrasi Kota Banjarmasin yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, berada pada posisi 3°,15 sampai 3°,22 LS dan 114°,32 BT, dengan luas wilayah 98 km2 . Metode Analisa terdiri dari : 1. Analisis daya dukung lahan, 2. Analisis potensi investasi dan urgensi pengembangan industri, 3. Analisis kebijakan pembangunan dan Analisis Seleksi Lokasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa pengembangan kawasan industri, yang didukung oleh letak strategis kota terhadap wilayah yang lebih luas, factor historis kota sebagai pusat pelayanan serta koleksi dan distribusi bagi wilayah regional, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung berpa Pelabuhan Laut, jaringan sungai dengan lebar mencapai 700 m dan jaringan jlan Trans Kalimantan yang telah terhubungkan dengan semua PKN di Pulau Kalimantan. Terdapat 2 lokasi yang paling refresentatif untuk pengembangan Kawasan Industri di Kota Banjarmasin, baik dari segi potensi lokasi, dukungan infrastruktur maupun kelestarian lingkungan, yang kedepannya dapat dikembangkan menjadi Kawasan ekonomi yang maju Kata Kunci : kawasan industri, daerah rawa dan pengembangan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023