cover
Contact Name
Siska Amelia
Contact Email
planokrisna.unkris@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planokrisna.unkris@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kampus UNKRIS Jatiwaringin, Jakarta 13077 Gedung G (Fakultas Teknik) Lantai 2 Ruang Sekretariat Prodi Teknik PWK
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Plano Krisna
ISSN : 23029307     EISSN : 26226189     DOI : -
Jurnal Ilmiah Plano Krisna (P-ISSN: 2032-9307 dan E-ISSN: 2622-6189 ) merupakan jurnal akses terbuka yang berfokus pada karya ilmiah yang ditujukan untuk kajian permasalahan pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan hidup. Jurnal ini menerbitkan penelitian empiris dan teoritis untuk memajukan dan menyebarkan pengetahuan terkait pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan. Jurnal ini menekankan pada isu keberlanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelembagaan mengenai pembangunan regional dan perkotaan di Indonesia dan dunia. Semua manuskrip termasuk penelitian asli, catatan penelitian, dan resensi buku diterima dalam Bahasa Indonesia.
Articles 116 Documents
IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN LALULINTAS PADA KORIDOR JALAN LENTENG AGUNG KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DAN PENANGANANNYA Herlin Sukmarini; Muchtarom Ridho
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan lalu lintas sudah menjadi fenomena yang seringkali terjadi pada kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan dan penggunaan lahan yang tinggi. Selain itu, kemacetan lalu lintas terjadi karena volume lalu lintas tinggi yang disebabkan bercampurnya lalu lintas menerus (through traffic), lalu lintas regional dan lokal. Adakalanya sifat kemacetan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang rutin, sehingga mengakibatkan bukan saja mempengaruhi inefisiensi penggunaan sumber daya, tetapi juga dapat mengganggu kegiatan di lingkungan yang ada. Yang pada akhirnya bisa berdampak luas pula terhadap kelancaran kegiatan sosial ekonomi kota. Demikian halnya yang terjadi di jalan Lenteng Agung yang menghubungkan antara Kota Depok dengan Kota Jakarta. Dari pengamatan, hampir pada waktu hari kerja ruas jalan ini selalu terjadi kemacetan lalu lintas. Jalan Lenteng Agung terbagi menjadi dua, yaitu jalan Lenteng Agung Barat dan jalan Lenteng Agung Timur, dengan panjang ruas 18 meter. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi titik titik kemacetan pada koridor tersebut. Agar dapat segera ditangani sehingga meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan tersebut, khususnya bagi masyarakat sekitarnya.
EVALUASI IMPLEMENTASI GARIS SEMPADAN PADA BWP PUSAT KOTA KORIDOR JALAN AHMAD YANI KOTA BEKASI Reny savitri; Herviyani
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi menunjukkan perkembangan lahan terbangun yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena memiliki posisi strategis sebagai ‘penyangga’ DKIJakarta. Hal tersebut terlihat dengan adanya proyek-proyek strategis nasional (PSN) yangada di Kota Bekasi seperti Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Tol Jakarta-Cikampek 2Selatan, Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, KCIC, LRT,Double Track, dll. Perkembangan tersebut berdampak pada perubahan spasial KotaBekasi terutama terkait dengan jaringan sirkulasi dan garis sempadan bangunan di KotaBekasi. Secara umum, pola jaringan jalan yang terbentuk adalah pola terpusat karenasistem jaringan regional yang berorientasi ke pusat kota. Jaringan jalan di Kota Bekasiterdiri atas Jalan Arteri, Kolektor dan Lingkungan. Pemanfaatan Lahan sepanjang JalanArteri umumnya didominasi oleh kegiatan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa sertaIndustri, sementara untuk pemanfaatan lahan sepanjang Jalan Kolektor didominasi olehPerdagangan dan Jasa serta Permukiman. Kota Bekasi pada saat ini telah memilikiPeraturan Wali Kota Bekasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan yangditerbitkan pada tahun 2014 dan digunakan sebagai acuan/rujukan utama dalampelaksanaan pembangunan. Namun seiring dengan pesatnya dinamika perkembanganKota Bekasi, ketentuan garis sempadan yang diatur Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan, dinilai sudah kurang relevan lagi digunakansebagai acuan perizinan/arah pembangunan. Oleh karena itu perlu dilakukan review danupdating data terkait dengan ketentuan garis sempadan di Kota Bekasi, khusunya padaBWP Pusat Kota Koridor Jalan Ahmad Yani. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran terhadap garis sempadan yang ada pada BWP Pusat Kota Koridor Jalan AhmadYani serta untuk mendapatkan data, hasil evaluasi serta rekomendasi perubahan garissempadan yang ada di BWP Pusat Kota Koridor Jalan Ahmad Yani. Dari hasil penelitianini, diharapkan dapat dilakukan review dan peninjauan kembali ketentuan teknis garissempadan di Kota Bekasi sebagai bahan pertimbangan untuk review atau perubahanPeraturan Wali Kota Bekasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan.
ANALISIS KETERSEDIAAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN BEKASI Fauziya Bagawat Sari
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang diperkirakan berasal dari pasar hewan di Laut Cina Selatan Wuhan. Karena proses infeksi yang cepat pada tanggal 11 Maret WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Munculnya permasalahan yang di sebabkan oleh Covid-19 seperti meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengakibatkan ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit menjadi terbatas sehingga terjadi overkapasitas rumah sakit di Kabupaten Bekasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah teridentifikasi tingkat persebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, teridentifikasi tingkat ketersediaan pelayanan fasilitas kesehatan (Rumah Sakit Rujukan Covid-19) di Kabupaten Bekasi dan memberikan alternatif pemecahan masalah terkait ketersediaan pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bekasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode Analisis yang digunakan dalam Analisis Kolerasi, Analisis Rasio Rumah Sakit untuk mengetahui ketesediaan rumah sakit yang ada di Kabupaten Bekasi dan Analisis Buffer untuk jangkauan pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bekasi. Dari Analisis Korelasi didapatkan Hubungan antara Jumlah Penduduk (X1) dengan Positif Covid-19 (Y) sebesar 0,915 artinya terdapat hubungan korelasi sangat kuat. Hubungan antara Jumlah Fasilitas Transportasi (X2) dengan Positif Covid-19 (Y) sebesar 0,696 artinya terdapat hubungan korelasi kuat. Hubungan antara kedua variabel bersifat positif atau dengan kata lain semakin meningkatnya Jumlah Penduduk dan Jumlah Fasilitas Transportasi maka akan meningkat pula kasus Jumlah Positif Covid-19. Tingkat persebaran Covid-19 tertinggi berdasarkan kasus harian di Kabupaten Bekasi yaitu terdapat di Kecamatan Cikarang Selatan dengan jumlah 578 kasus dan nilai persentase 0,357%. Hal itu disebabkan oleh jumlah penduduk tinggi, kawasan industri terluas dan fasilitas transportasi keluar masuk lebih banyak mengakibatkan resiko penularan Virus Covid-19 semakin tinggi. Identifikasi tingkat ketersediaan rumah sakit rujukan Covid-19 berdasarkan ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR) tertinggi yaitu Kecamatan Cibarusah, Tambun Utara, Sukatani dan Cabangbungin yang memiliki Bed Occupancy Ratio (BOR) tinggi yaitu 18,18% - 58,06%. Hal itu disebabkan oleh rendahnya kasus Positif Covid-19 sehingga rendahnya keterisian ruang isolasi rumah sakit Covid-19 di kecamatan tersebut. Hasil dari Analisis Rasio Rumah Sakit didapatkan kecamatan dengan ratio tinggi yaitu Kecamatan Cikarang Utara dengan ratio 0,47 dan Kecamatan Cabangbungin dengan ratio 0,56. Hasil dari Analisis Buffer yaitu Kecamatan yang memiliki pelayanan kesehatannya terpenuhi berdasarkan radius pencapainnya yaitu Kecamatan Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara dan Tambun Selatan. Hal itu disebabkan oleh tingginya jumlah kasus Positif Covid-19 sehingga pemerintah memperbanyak rumah sakit di kecamatan tersebut. Untuk itu saran dari penulis adalah Membuat Team Petugas Protokol Kesehatan Covid-19 pada daerah yang memiliki kasus tinggi Covid-19 dan pada jalur keluar masuk wilayah serta pada titik fasilitas transportasi publik seperti Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api. Penambahan fasilitas kesehatan rumah sakit rujukan Covid-19 pada kecamatan yang memiliki jumlah Positif Covid-19 dan kecamatan yang tidak terjangkau oleh rumah sakit rujukan Covid-19. Menyediakan ruang isolasi terpusat seperti di beberapa Hotel dan memaksimalkan pemanfaatan gedung-gedung di Kawasan Stadion Wibawa Mukti. Untuk Kebijakan Tata Ruang kedepan, lebih di lengkapi dengan fasilitas kesehatan pada tingkat kelurahan/kecamatan sebagai antisipasi ketahanan kota dan menerapkan konsep Smart Health City.
KAJIAN PENANGANAN BANJIR DAN GENANGAN MELALUI SUMUR RESAPAN DI KECAMATAN PASAR REBO Ir. Sutaryo, M.Si
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu daerah perkotaan yang cukup berkembang dan mempunyai peran sebagai kawasan pertahanan keamanan nasional angkatan darat serta perdagangan dan jasa, dimana infrastruktur didaerah perkotaan sebagai acuan keberhasilan untuk penyumbang pertumbuhan populasi penduduk. Pembangungan infrastruktur akan berjalan dengan baik jika didukung penuh oleh peran-pera terkait (Pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, swasta ) yang selalu menjaga lingkungan sekitar seperti sistem saluran drainase. Permasalahan yang selalu muncul ketika musim penghujan adalah sering terjadinya genangan atau banjir sebagai akibat curah huja tinggi, kiriman dari arah hulu, daerah dataran rendah serta perbuahan penggunaan lahan. Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu daerah di Kota Administrasi Jakarta Timur yang sering mengalami banjir apabila musim penghujan. Salah satu alternatif penanganan banjir di Kecamatan Pasar Rebo adalah pembangunan sumur resapan di beberapa wilayah sehingga kedepan perlu penanganan sumur resapan. Sumur resapan dinilai lebih efektif dalam menanggulangi banjir didaerah tersebut mengingat letak saluran drainase diKecamatan Pasar Rebo berdekatan dengan rumah penduduk. Oleh sebab itu perlu adanya penelitian untuk mengkaji pembangunan sumur resapan sebagai upaya dari penanganan banjir di Kecamatan Pasar Rebo.
MODEL PENYEBARAN RELATIF SEKTOR PERTANIAN, PERDAGANGAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT Siska Amelia; Guswandi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, peningkatan daya saing wilayah serta mengurangi ketimpangan antar wilayah, maka diperlukan pemerataan distribusi kegiatan-kegiatan perekonomian wilayah. Selain itu juga dalam upaya pengembangan wilayah diperlukan penekanan pada sektor basis yang dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat penyebaran secara relatif kegiatan-kegiatan perekonomian yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung Localization Index. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa total PDRB berdasarkan harga berlaku setiap kabupaten/kota, serta PDRB per sektor di masing-masing kabupaten/kota. Sektor yang diamati dalam penelitian ini adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor perdagangan besar dan eceran. Hasil analisis memperlihatkan tingkat penyebaran relatif kegiatan-kegiatan ekonomi di Sumatera Barat terdistribusi merata dan seimbang antar wilayah. Sektor yang memiliki tingkat pemerataan kegiatan ekonomi tertinggi adalah sektor perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
PENGARUH DANA DESA, DANA ALOKASI UMUM DAN INVESTASI TERHADAP KINERJA EKONOMI PAPUA BARAT Dian Anggraeny Rahim
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu propinsi pemekaran, Papua Barat mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini ditunjang dengan peningkatan dana DAU, dana desa dan investasi setiap tahunnya. Namun pada sisi lain, tingkat kemiskinan juga mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ketiga programtersebut terhadap kinerja ekonomi yaitu kemiskinan, PDRB dan IPM di Papua Barat pada rentang waktu 2018-2021. Menggunakan data sekunder dan Regresi Data Panel, diketahui bahwa DAU memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Dana desa dan investasi terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan PDRB. Untuk IPM, ketiga program tersebut belum memberikan pengaruh signifikan, ditengarai hal ini terjadi karena besarnya permasalahan di Papua Barat tidak sebanding dengan jumlah dan nilai program yang digulirkan.
MERENCANAKAN STRUKTUR RUANG LINGKUNGAN SIAP BANGUN UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN Ir. Toni Rusmarsidik, MUM
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UU No. 1 TAHUN 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menyebutkanbahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, danmendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasarmanusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watakserta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesiaseutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif. Selain itu, UU tersebut jugamengamanatkan bahwa pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan danmemberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagimasyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yangberbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuanfungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yangmampu menjamin kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan semangat demokrasi,otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan kawasan perumahan dalam jangka pendek,menengah dan panjang, dilakukan pembangunan perumahan dalam skala besar melaluipengembangan Lingkungan Hunian Siap Bangun yang bertujuan antara lain untukmencegah tumbuh berkembangnya perumahan secara sporadis (sprawl), penyediaantanah yang relatif mudah dan murah, dan mengefisienkan penyediaan infrastruktur..
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN JATICEMPAKA Ir. Sutaryo, M.Si; Rangga Rifkie Fahrezy
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Jaticempaka. Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi keberadaan berbatasan secara langsung dengan wilayah Kota Jakarta Timur telah mengalami perkembangan kawasan perkotaan yang sangat pesat. Perkembangan kawasan perkotaan di kelurahan Jaticempaka ini merupakan kawasan permukiman perkotaan, kawasan pendidikan dan kawasan perdagangan dan jasa, sehingga pememenuhan akan ruang terbuka hijau public menjadi sangat penting sebagai pemenuhan diwilayah perkotaan. Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi untuk memberikan keseimbangan antara kualitas lingkungan dengan perkembangan kota. Berkaitan ketentuan ruang terbuka hijau publik di kawasan perkotaan sebagaimana menurut ketentuan peraturan perundang – undangan mencapai 20 % dari luas wilayah kota. Dalam ketentuan menurut rencana pola ruang Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi telah ditetapkan bahwa Ruang Terbuka Hijau Publik telah direncanakan secara terdistribusi berupa sempadan sungai/jalan, taman –taman skala kelurahan dan lingkungan. Berkaitan dengan pemanfaatan ruang terbuka hijau, maka penelitian bertujuan untuk melakukan analisis kesesuaian pemanfaatan ruang terbuka hijau publik di kelurahan Jaticempaka. Hasil dari kegiatan penelitian terkait kesesuaian pemanfaatan ruang terbuka hijau publik di kelurahan Jaticempaka dengan menyandingkan antara RTH Publik kondisi tahun 2021 dengan arahan menurut Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Detail tata ruang Kota Bekasi secara umum RTH kota telah terpenuhi secara luasan, jalur hijau sempadan sungai dimanfaatkan sebagai permukiman, jalur hijau menjadi permukiman.
Indeks Spesialisasi Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Siska Amelia; Guswandi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengembangan wilayah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, meningkatkan daya saing serta mengurangi ketimpangan wilayah. Untuk mewujudkan tujuan dari pengembangan wilayah tersebut maka sangat diperlukan pemerataan perkembangan semua sektor-sektor perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur perilaku dinamika kegiatan ekonomi secara keseluruhan serta menentukan keseimbangan pertumbuhan wilayah yang dihasilkan dari produksi setiap sektor. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung Indeks Spesialisasi dan Indeks Keseimbangan Pertumbuhan antar Sektor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa PDRB atas dasar harga berlaku 2010 serta laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku 2010 Kabupaten Ogan Komiring Ulu tahun 2021. Hasil analisis berdasarkan Indeks Spesialisasi memperlihatkan tingkat persebaran sektor-sektor di wilayah Kabupaten Ogan Komiring Ulu jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas relatif terdistribusi tidak merata. Hasil Indeks keseimbangan pertumbuhan antar sektor menggambarkan ketidakseimbangan polapertumbuhan antar sektor di Kabupaten Ogan Komiring Ulu cukup tinggi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tidak terjadi pemerataan pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di wilayah Kabupaten Ogan Komiring Ulu.
ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DKI JAKARTA KELURAHAN PULO GEBANG, KECAMATAN CAKUNG KOTA JAKARTA TIMUR Reny savitri; Ester Fransiska
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DKI Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan dan pusat pemerintahan serta pusat perekonomian Indonesia, hal ini menyebabkan terjadinya tingkat aktivitas yang sangat tinggi sehingga menyebabkan permasalahan, salah satunya adalah perubahan lahan. Permasalahan perubahan guna lahan banyak terjadi di DKI Jakarta, terutama di tempat yang memiliki tingkat kestrategisan tinggi, terlebih di lokasi yang berada di kawasan strategis kepentingan ekonomi di DKI Jakarta seperti Kawasan Sentra Primer Timur di wilayah Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian penggunaan lahan terhadap rencana pola ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta Kelurahan Pulo Gebang, Kota Jakarta Timur. Analisis penggunaan lahan di Kelurahan Pulo Gebang didasarkan oleh analisis kebijakan tata ruang dan analisis penggunaan lahan secara keruangan (spasial) dengan teknik overlay menggunakan GIS dan analisis secara deskriptif mengenai faktor penyebab ketidaksesuaian penggunaan lahan melalui tinjauan pustaka dan hasil dari wawancara dengan narasumber. Hasil dari penelitian diantaranya penggunaan lahan di Kelurahan Pulo Gebang didominasi oleh hunian seluas 359.16 Ha (65.52%), hasil analisis dengan matriks ITBX menghasilkan pemanfaatan ruang di Kelurahan Pulo Gebang 39.61%diizinkan, 27.80% terbatas, 13.13% bersyarat, dan 19.46% tidak diizinkan atau dilarang dan apabila diklasifikasikan dalam kategori sesuai (diizinkan, terbatas, bersyarat) menghasilkan 80.54% penggunaan lahan sudah sesuai dengan rencana pola ruang dan dalam kategori tidak sesuai (tidak diizinkan atau dilarang) menghasilkan 19.46% penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana pola ruang, dan faktor penyebab ketidaksesuaian lahan diantaranya faktor hak atas tanah, perizinan, dan faktor masyarakat sehingga perlu direkomendasikan untuk meninjau kembali RDTR dan melakukan pengendalian pemanfaatan ruang yaitu penetapan regulasi yang tepat.

Page 1 of 12 | Total Record : 116