Agro Bali: Agricultural Journal
Vol 7, No 1 (2024)

Analisis Kualitas Tanah dan Arahan Pengelolaan pada Lahan di DAS UNDA Provinsi Bali, Indonesia

Anastasia Febriana (Universitas Udayana, Indonesia)
Ni Made Trigunasih (Universitas Udayana, Indonesia)
Made Sri Sumarniasih (Universitas Udayana, Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2024

Abstract

Produktivitas lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Unda terjadi penurunan akibat jenis tanah Regosol yang sangat rentan pada erosi; serta 45,64% bentuk permukaannya tergolong bergelombang, berbukit sampai bergunung, dan berkembangnya tempat galian C secara ilegal di beberapa tempat. Data kualitas tanah yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk pengelolaan tanah yang dapat meningkatkan kualitas tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan di DAS Unda. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas tanah pada lahan di DAS Unda; untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi faktor pembatas pada kualitas tanah di DAS Unda; untuk mengetahui sebaran spasial kualitas tanah di DAS Unda; memberikan arahan pengelolaan tanah berdasarkan faktor pembatas yang diperoleh di DAS Unda. Penelitian dilaksanakan di lahan DAS Unda yang melalui Kabupaten Bangli, Karangasem dan Klungkung, Provinsi Bali. dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode survei, analisis tanah di laboratorium, dan penetapan kualitas tanah. Indikator kualitas tanah yang diukur sebagai minimum data set (MDS): berat volume tanah, tekstur tanah, porositas, kadar air kapasitas lapang, pH, C-organik, KTK, KB, unsur hara (N, P dan K), dan C-biomassa. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tanah pada lokasi penelitian tergolong buruk tingginya tingkat erosi tanah dan kurangnya kandungan bahan organik pada tanah pada SLH 2, 5, 7, 15, 16 dan 17. Pada SLH 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27 dan 28 menunjukkan kualitas tanah sedang diakibatkan berbagai faktor seperti kelembaban tanah yang tinggi, kandungan bahan organik yang rendah, kandungan bahan hara yang tidak seimbang, kondisi morfologi tanah yang kurang ideal, dan penggunaan pupuk yang kurang tepat, pH rendah dan kepadatan tanah. Berbeda dengan SLH 1 (Desa Pempatan), 14 (Desa Menanga), 24 (Desa Gunaksa) dan 25 (Desa Telaga Tawang) dengan nilai IKT 25 tergolong kualitas baik. Faktor-faktor pembatas di daerah penelitian meliputi: pH tanah, tekstur tanah, porositas, P-tersedia, N-total, C-organik dan C-Biomassa. Direkomendasikan pengolahan tanah dengan menggunakan pemupukan dengan pupuk organik dan Urea pada SLH 1, 4, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 23, 26, dan 27. Pemupukan SP-36/TSP dianjurkan pada SLH 12, 24, 25, dan 28.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

Agro

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to ...