Pernikahan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dimana pernikahan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia. Kesiapan menikah adalah landasan utama untuk pengambilan keputusan siapa yang akan menjadi pasangan hidup, kapan pernikahan akan dilangsungkan, dan tujuan dari sebuah pernikahan.Pernikahan dini umumnya akan diikuti dengan kehamilan muda, yang dapat menimbulkan efek negative pada kesehatan wanita karena belum siap secara fisik dan psikologis. Kondisi ini juga dapat meningkatkan resiko terinfeksi penyakit menular seksual, kelahiran premature, keguguran, serta bisa terjadi depresi, kekerasan fisik, kurangnya interaksi social dan terisolasi secara social. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana kesiapan menikah pada ibu hamil usia muda dan bagaimana kondisi fungsi dari keluarga, sehinga dapat diketahui bagaimana kesiapan dalam kehamilan di usia muda nya dari segi kesiapan menikah dan kondisi keluarga. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menggunakan rancangan penelitian cross sectional, dengan sampel adalah 42 ibu hamil usia muda dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan menggnakan instrument kuesioner kesiapan menikah dan fungsi keluarga menggunakan family SCREEM. Data hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik kehamilan usia muda ada pada usia 19 tahun (38,1 %), pendidikan pada tingkat SMP (76,19%), alasan menikah atas keinginan sendiri (83,33%), kesiapan menikah pada tingkat kesiapan sedang (52,38%), tinggi (30,95%) dan rendah (16,67%), sedangkan untuk skor SCREEM sebanyak 59,52% termasuk kategori sumber daya dalam keluarga cukup, sebanyak 40,48% termasuk kategori sumber daya dalam keluarga memadai. Secara umum Kesiapan menikah ibu hamil usia muda ada pada tingkatan kesiapan sedang 52,38% dan sekitar 59,52% termasuk kategori sumber daya cukup.
Copyrights © 2023