Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM OPTIMALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PROGRAM POJOK REMAJA DAN PEER GROUP DI SMAN I CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Yuliani, Meda; Sutriyawan, Agung; Valiani, Cici; Kurniawati, Ratna Dian; Hayati, Ning; Munawaroh, Madinatul; Aryanti, Sri Ayu; Mulyani, Yanyan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pengetahuan, sifat dan perilaku berisiko pada remaja yang berdampak pada status kesehatan reproduksi remaja memerlukan ketersediaan pelayanan   kesehatan   peduli   remaja   yang   dapat   memenuhi   kebutuhan kesehatan  remaja  khususnya  pelayanan  untuk  kesehatan  reproduksi  yang ramah dengan remaja. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa di SMAN I Cileunyi yang merupakan para remaja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para remaja tentang kesehatan reproduksi serta memberdayakan remaja dengan dibentuknya peer group sebagai wadah remaja untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Kelompok remaja ini melakukan sharing dengan emaja lainnya pada sat kegiatan keputrian, kemudian remaja ini membuat membuat aplikasi di media social sebagai sarana untuk memberikan informasi agar lebih mudah memberikan informasi kepada teman sebaya lainnya khususnya di SMAN 1 Cileunyi itu sendiri. Dengan adanya Peer Group dan pojok Remaja ini, siswa antusias untuk mencari informasi kesehatan  untuk remaja dan mersa bermanfaat dengan adanya pojok kesehatan remaja ini.
Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur (WUS) Yuliani, Meda; Yusita, Intan; Stellata, Alyxia Gita; Winengsih, Ecih; Valiani, Cici
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i02.2406

Abstract

Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti dan dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit mematikan terus mengancam kesejahteraan dan kesehatan manusia secara umum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 9 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2015, dan sekitar 11,4 juta orang akan meninggal akibat kanker pada tahun 2030. Kematian akibat kanker lebih banyak dibandingkan dengan penyakit TB, HIV, dan malaria karena kanker dapat menyerang bagian tubuh mana pun dan dapat menyerang semua orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, jumlah penderita kanker meningkat menjadi 6,25 juta orang setiap tahunnya, dan dua pertiganya berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia1. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian pendidikan kesehatan melalui penyuluhan. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap wanita usia subur di RW 04 Desa Alamendah Kec. Rancabali Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa responden memiliki pengetahuan kategori yaitu Kurang (57,6%), Cukup (24,4%), Baik (18,2%), setelah itu diberikan penyuluhan terkait kanker payudara dan bagaimana memeriksa payudara sendiri (SADARI). Setelah diberikan penyuluhan diharapkan WUS dapat melakukannya sendiri disamping peningkatan pengetahuannya.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL Mahendika, Devin; Yuliani, Meda; Minarti, Minarti; Supriatin, Supriatin; Ivantarina, Dintya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20609

Abstract

Provinsi Sumatera Barat menrut data Riskesdas pada tahun 2018 memiliki ibu hamil KEK sebesar 17,2%. Ibu hamil yang mempunyai status gizi yang buruk sebelum dan sesudah kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang menderita kekurangan asupan makanan yang berlangsung lama atau menahun yang ditandai dengan ukuran LILA < 23,5 cm. KEK pada ibu hamil dapat disebabkan karena asupan energi dan pengetahuan gizi ibu hamil Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan energi dan pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Andalas. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Andalas. Penelitian dilakukan tanggal 03- 15 Maret 2023 dengan jumlah sampel 60 orang dengan menggunakan total sampling ibu hamil trimester I dan II. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, food recall 24 jam, pengukuran LILA. Analisis data menggunakan menggunakan analisis univariate, bivariate dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p=0,015) antara asupan energi dengan kejadian KEK, terdapat hubungan yang signifikan (P=0,01) antara pengetehuan gizi dengan kejadian KEK. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dan pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil.
KARAKTERISTIK KESIAPAN MENIKAH PADA IBU HAMIL USIA MUDA Yuliani, Meda; Yusita, Intan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.21605

Abstract

Pernikahan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dimana pernikahan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia. Kesiapan menikah adalah landasan utama untuk pengambilan keputusan siapa yang akan menjadi pasangan hidup, kapan pernikahan akan dilangsungkan, dan tujuan dari sebuah pernikahan.Pernikahan dini umumnya akan diikuti dengan kehamilan muda, yang dapat menimbulkan efek negative pada kesehatan wanita karena belum siap secara fisik dan psikologis. Kondisi ini juga dapat meningkatkan resiko terinfeksi penyakit menular seksual, kelahiran premature, keguguran, serta bisa terjadi depresi, kekerasan fisik, kurangnya interaksi social dan terisolasi secara social. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana kesiapan menikah pada ibu hamil usia muda dan bagaimana kondisi fungsi dari keluarga, sehinga dapat diketahui bagaimana kesiapan dalam kehamilan di usia muda nya dari segi kesiapan menikah dan kondisi keluarga. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menggunakan rancangan penelitian cross sectional, dengan sampel adalah 42 ibu hamil usia muda dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan menggnakan instrument kuesioner kesiapan menikah dan fungsi keluarga menggunakan family SCREEM. Data hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik kehamilan usia muda ada pada usia 19 tahun (38,1 %), pendidikan pada tingkat SMP (76,19%), alasan menikah atas keinginan sendiri (83,33%), kesiapan menikah pada tingkat kesiapan sedang (52,38%), tinggi (30,95%) dan rendah (16,67%), sedangkan untuk skor SCREEM sebanyak 59,52% termasuk kategori sumber daya dalam keluarga cukup, sebanyak 40,48% termasuk kategori sumber daya dalam keluarga memadai. Secara umum Kesiapan menikah ibu hamil usia muda ada pada tingkatan kesiapan sedang 52,38% dan sekitar 59,52% termasuk kategori sumber daya cukup.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA WUS (WANITA USIA SUBUR) CALON PENGANTIN Yuliani, Meda; Kartikawati, Sri Lestari
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37440

Abstract

Perkawinan dimaksudkan untuk membina hubungan yang langgeng antara kedua pasangan, sehingga dalam menjalani perkawinan dibutuhkan kedewasaan dan tanggung jawab baik secara fisik maupun mental. Kesiapan dalam pernikahan salah satunya adalah secara fisik siap untuk menghadapi proses kehamilan, dalam mempersiapkan kehamilan salahnya satunya status gizi calon pengantin Wanita terutama. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia subur. Salah satu faktor penyebab dari terjadianya anemia pada WUS selain kurangnya asupan gizi dan terjadinya menstruasi setiap bulan yaitu adalah penyakit infeksi seperti kecacingan yang di sebabkan pengetahuan yang kurang dan personal hygiene pada lingkungan dan diri sendiri yang sangat rendah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana personal hygiene dengan kadar haemoglobin pada Wanita usia subur calon pengantin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel kasus secara accidental sampling. Dimana wanita calon pengantin yang datang pada kelas calon pengantin di KUA Rancaekek Kab Bandung sejumlah 42 orang. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden yang memiliki personal hygiene baik  dengan kadar Hb ?12 gr % ( 93,3%) dan yang memiliki personal hygine baik dan  kadar Hb < 12 gr% (75%), responden yang memiliki personal hygiene buruk dan kadar Hb < 12 gr% ( 25%) dan yang  memiliki personal hygiene buruk dan Hb ?12 gr % (6,7%). Berdasarkan hasil uji analisis data menunjukan bahwa penelitian dari 42 responden diperoleh nilai p-value 0,004 (p < 0,05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara personal hygiene dan anemia pada wanita usia subur.
Mix Root Beet And Red Guava's Yogurt Impact On Eligible Women's Haemoglobin Level Sari, Dewi Nurlaela; Mulyani, Yanyan; Rofiasari, Linda; Ariani, Antri; Yuliani, Meda; Lubis, Tika
Operations Research: International Conference Series Vol. 4 No. 1 (2023): Operations Research International Conference Series (ORICS), March 2023
Publisher : Indonesian Operations Research Association (IORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47194/orics.v4i1.204

Abstract

Nutritional problems in children are closely related to the health and nutrition preparation of a woman to become a mother-to-be, in this case, eligle woman (15-49 year) who do not yet have a legal partner. The results of the Nutrition International survey in 2018 found cases of anemia in eligible wowen’s in West Java of 41.93%, this is in line with the target of giving blood supplement tablets to eligible women’s, especially the adolescent group, which is still low (25.2%) and still below the target of West Java (52%). There is a need for intervention efforts to prevent anemia by optimizing the provision of iron-containing foods in addition to giving iron tablets. The purpose of this research was to determine the effect of a mix of beetroot and red guava yogurt on hemoglobin levels in eligible woman. The method used is a quasi-experiment with a one-group pre-post design approach. The sample in this study was 30 respondents using a purposive sampling technique with the inclusion criteria of mild and moderate anemia, not having allergies to yogurt ingredients, and not being on medication disease that can cause anemia. Determination of anemia by measuring hemoglobin levels with the POCT (Point of Care Testing) method. The analysis technique uses frequency distribution, normality test, and bivariate test using Wilcoxon test through SPSS version 20.0 computer software. The results showed that all respondents (100%) experienced mild anemia before being given the yogurt mix of beets and red guava. There is a significant change with a pvalue of 0.000 < alpha value (0.05). It can be concluded that giving beetroot and red guava yogurt if consumed regularly and appropriately can reduce the incidence of anemia, so it is hoped that this can be used as a policy for intervention in eligible women’s with anemia.
Hemoglobin Levels of Female Students Based On Fe Consumption and Breakfast Habits Yuliani, Meda; Asri; Oktafiani, Hani; Hayati, Ning
Journal of Global Research in Public Health Vol. 5 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jgrph.v5i2.280

Abstract

Background : Breakfast is the most important activity in fulfilling energy consumption and nutritional needs in a day, but there are still many adolescents who skip this habit. This problem causes reduced iron in the blood which results in anemia. Purpose : This study aims to analyze Hb levels in female students based on Fe consumption and breakfast habit. Method : This study used a descriptive analysis with 253 females as the respondents. The data was collected from March - July 2019. As much as 72 data respondents were analyzed by using simple random sampling technique. This study measured Hb and usied a checklist tool to determine HB levels based on consumption and breakfast habits. Results : The results from 72 respondents showed that almost 63 people (87%) have Hb content ≥12 g / dL, 47 people (65%) consumed Fe, and also 45 people (62%) have breakfast habits. In conclusion, most of 47 girls (65%) consumed Fe with an hb level of ≥12 g / dL, 45 people (62%) had the habit of having breakfast with Hb levels ≥12 gr / dL. Conclusion : The school and Public Health Center need to work together in dealing with female students who have low Hb levels. The role of parents is also important in fostering the students to consume iron and have breakfast habit.
THE EFFECT OF YOGA CHILD POSE IN OVERCOMING MENSTRUAL PAIN IN ADOLESCENT GIRLS Yuliani, Meda; Sugiharti, Ina; Yusita, Intan; Mulyati, Iceu; Agustiani, Siska Nurul
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1848

Abstract

Background: Menstrual pain, or dysmenorrhea, arises from heightened prostaglandin production, leading to uterine cramps. This discomfort can interfere with daily activities. One recommended non-pharmacological approach to relieve this condition is practising the child’s pose in yoga. This study aims to assess the effectiveness of this pose in reducing menstrual discomfort among students. Methods: The research was conducted at SMPN 2 Pamulihan during the period of July through August. This study employed a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. The participants were 7th and 8th grade junior high school students experiencing primary dysmenorrhea who met the inclusion and exclusion criteria. Pain assessment was conducted using the Numeric Rating Scale (NRS), a validated and widely accepted instrument for evaluating pain levels. The yoga intervention was implemented based on established Standard Operating Procedures (SOP) to ensure consistency and adherence to protocol. Data were analysed using univariate and bivariate analyses, with the Wilcoxon test applied to assess the differences between pretest and posttest results. Results: Prior to the intervention, 25 participants (69.4%) experienced mild pain. Following the yoga sessions, 26 students (72.2%) reported mild pain. Statistical analysis revealed a significant difference before and after the intervention (p = 0.000 < 0.05), indicating the potential of child’s pose yoga as a non-pharmacological method for easing dysmenorrhea. Conclusion: The child’s pose yoga technique shows promise in managing menstrual discomfort among adolescents, serving as a viable non-pharmacological alternative.
EFFECTIVENESS OF YOGA CHILD POSE ON ALLEVIATING MENSTRUAL PAININ FEMALE ADOLESCENTS Yuliani, Meda; Sugiharti, Ina; Yusita, Intan; Mulyati, Iceu; Agustiani, Siska Nurul
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1848

Abstract

Background: Menstrual pain, or dysmenorrhea, arises from heightened prostaglandin production, leading to uterine cramps. This discomfort can interfere with daily activities. One recommended non-pharmacological approach to relieve this condition is practising the child's pose in yoga. This study aims to assess the effectiveness of this pose in reducing menstrual discomfort among students. Methods: The research was conducted at SMPN 2 Pamulihan during the period of July through August. This study employed a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. The participants were 7th and 8th grade junior high school students experiencing primary dysmenorrhea who met the inclusion and exclusion criteria. Pain assessment was conducted using the Numeric Rating Scale (NRS), a validated and widely accepted instrument for evaluating pain levels. The yoga intervention was implemented based on established Standard Operating Procedures (SOP) to ensure consistency and adherence to protocol. Data were analysed using univariate and bivariate analyses, with the Wilcoxon test applied to assess the differences between pretest and posttest results. Results: Prior to the intervention, 25 participants (69.4%) experienced mild pain. Following the yoga sessions, 26 students (72.2%) reported mild pain. Statistical analysis revealed a significant difference before and after the intervention (p = 0.000 < 0.05), indicating the potential of child's pose yoga as a non-pharmacological method for easing dysmenorrhea. Conclusion: The child's pose yoga technique shows promise in managing menstrual discomfort among adolescents, serving as a viable non-pharmacological alternative.
Penyegaran Kader Posyandu melalui Edukasi dan Pelatihan Antropometri untuk Mendukung Upaya Pencegahan Stunting Yuliani, Meda; Mulyani, Yanyan; Mulyati, Iceu; Wahyudi, Fikri Mourly; Wahdana, Wahyu
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cv9t3j78

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius. Stunting adalah salah satu masalah kesehatan gizi kronis pada anak, selama masa awal pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi yang diberikan dalam waktu lama dan tidak sesuai dengan kecukupan gizi yang dibutuhkan. Stunting terjadi dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan akan muncul saat anak berusia 2 tahun. Kader posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam mendeteksi dini risiko stunting. Metodel pada kegiatan penyegaran kader melalui edukasi dan pelatihan antropometri bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran status gizi balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan edukasi interaktif dan pelatihan keterampilan praktis terkait pencatatan, pelaporan, dan pengukuran antropometri. Penilaian pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan, dengan Peserta kegiatan adalah kader posyandu dari wilayah binaan dengan jumlah total 18 orang. Hasil dari kegiatan ini, terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan kader setelah diberikan edukasi dan pelatihan, disertai keterampilan yang lebih baik dalam melakukan pengukuran antropometri. Hal ini menunjukkan efektivitas penyegaran kader dalam mendukung upaya pencegahan stunting. Penyegaran kader posyandu melalui edukasi dan pelatihan antropometri terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Kegiatan ini direkomendasikan dilakukan secara berkelanjutan delngan dukungan lintas sektor.