Wilayah Indonesia bagian timur masih mempunyai permasalahan kesehatan, termasuk permasalahan gizi. Permasalahan gizi dapat berupa rendahnya keberagaman pangan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara faktor pertanian dan faktor sosiodemografi terhadap skor keanekaragaman pangan rumah tangga (HDDS). Data mentah penelitian ini diambil dari Bank Dunia dengan menggunakan data yang telah dilakukan sejak tahun 2018 hingga 2019. Total sampel dalam penelitian ini adalah 2.874 rumah tangga. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah HDDS berdasarkan standar Organisasi Pangan Dunia. Variabel bebas meliputi karakteristik rumah tangga yang meliputi, agama, jenis kelamin,dan umur. Variable lainnya adalah jumlah anak di rumah tangga, pendapatan rumah tangga dari aspek pertanian, pengalaman rumah tangga dan desa, dan pendapatan rumah tangga bruto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata HDDS adalah 8,75 dari interval 0 hingga 12. Analisis bivariat dan multivariat dalam penelitian ini menemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan tingginya HDDS antara lain kepala rumah tangga yang beragama Kristen, usia 45 – 55 tahun, 55 – 65 tahun, > 75 tahun, semakin tinggi jumlah anak dalam rumah tangga, desa mengalami hilangnya pekerjaan non-pertanian dan semakin tinggi pendapatan kotor rumah tangga. Kesimpulannya, HDDS sebagian besar dipengaruhi oleh karakteristik rumah tangga.
Copyrights © 2024