Diputuskan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIII-A tidak memuaskan mengingat persepsi yang dimiliki selama pendidikan yang sebenarnya. Misalnya, hanya enam dari 29 siswa yang mencapai KKM atau 69, dan sisanya 23 siswa tidak mampu. Hal ini mengingat pengajar tidak memaksa siswa untuk mempelajari materi sepakbola. Sebaliknya, dia hanya memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan kemudian meninggalkan kelas. Ia juga tidak menggunakan desain atau strategi yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan kreatifnya, dan saat ini masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri selama pembelajaran berlangsung. Agar hasil belajar siswa tentang soal-soal yang berhubungan dengan sepak bola dapat meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka penggunaan Buzz group harus digunakan untuk meningkatkan pembelajaran. Dalam tinjauan ini digunakan penelitian kegiatan belajar. Para siswa di Kelas VIII-A menjadi subjek survei, dan peneliti berperan sebagai guru dan pendidik kelas untuk mengamati pembelajaran sepak bola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII-A SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung juga memanfaatkan metode Buzz Group untuk kegiatan pembelajaran. Pada tes prestasi, para siswa ini mencapai nilai yang signifikan. Nilai postes yang lebih tinggi dari KKM pada setiap siklus (65,5% pada siklus I dan 93,1% pada siklus II) menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai hasil belajar.
Copyrights © 2023