Provinsi Sumatera Barat berupaya menjadi sentra baru komoditi kakao di Indonesia. Upaya tersebut menghadapi tantangan berat, salah satunya akibat serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK), yang mengancam produksi dan keberlanjutan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektvitas metode pengendalian kultur teknis, pestisida nabati serai wangi, dan pestisida sintetik terhadap penggerek buah kakao (PBK). Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Simpang Sugiran pada bulan September sampai November. Penelitian dilakukan di lahan kakao yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan yaitu kultur teknis, pestisida nabati dan pestisida sintetik. Parameter yang diamati yakni persentase tanaman terserang, persentase buah terserang, persentase biji terserang, dan kelimpahan populasi PBK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tanaman, buah, dan biji terserang berkurang pada semua lahan perlakuan. Persentase tanaman terserang pada petak perlakuan pestisida sintetik dan nabati tidak berbeda nyata pada bulan ke-3 pengamatan. Persentase buah dan biji terserang pada perlakuan pestisida sintetik berbeda nyata dengan kultur teknis dan pestisida nabati. Walaupun demikian secara keseluruhan persentase tanaman, buah dan biji terserang tergolong rendah. Artinya pengendalian secara kultur teknis, pestisida nabati dan sintetik tergolong efektif dan dapat dikombinasikan pada saat aplikasi di lapangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023