Kabupaten Bojonegoro memiliki lahan pertanian yang cukup luas, namun karena terletak di Pulau Jawa bagian timur menyebabkan wilayah tersebut rentan terhadap kekeringan, karena curah hujan yang cenderung rendah. Selain kekeringan, banjir merupakan ancaman besar bagi produksi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah yang rawan terhadap El Niño di Kabupaten Bojonegoro. Curah hujan bulanan observasional selama 25 tahun digunakan untuk mengidentifikasi periode bulan kering. Aktivitas El Niño diinvestigasi menggunakan data rerata berjalan 5 bulan dari Sea Surface Temperature Anomaly (SSTA) Nino 3.4. Relevansi antara curah hujan dan El Niño menggunakan korelasi Pearson. Historis kekeringan-banjir digunakan untuk menganalisis korespondensi dengan aktivitas El Niño. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa stasiun di bagian selatan lebih rentan kekeringan akibat penurunan curah hujan saat El Niño kuat berlangsung. Korelasi menunjukkan bahwa indeks El Niño berkaitan erat dengan kondisi kering pada hampir semua wilayah di bagian timur Bojonegoro. Indeks SSTA Nino 3.4 tepat digunakan untuk memprediksi curah hujan musim kemarau (Juni-Juli-Agustus-September). Kejadian kekeringan ekstrem konsisten dengan fenomena El Niño kuat.
Copyrights © 2023