Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi yang cukup tinggi di Indonesia. Stunting dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Salah satu faktor terjadinya stunting yaitu ketidakcukupan asupan nutrisi yang dapat terjadi pada ibu sejak masa kehamilan, dan baru terlihat pada bayi usia 2 tahun. Protein dan kalsium sangat diperlukan oleh tubuh dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Daun kelor merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan kandungan protein dan kalsium yang dapat diolah dengan berbagai bentuk dan dapat dijadikan bahan pangan tambahan dalam formulasi makanan untuk mencegah terjadinya stunting. Tujuan literature review ini adalah menganalisis pengaruh kadar protein dan kalsium dalam formulasi makanan dengan memanfaatkan daun kelor sebagai bahan substitusi agar dapat meningkatkan asupan protein dan kalsium dalam upaya pencegahan stunting. Studi literatur ini dilakukan dengan cara mengkaji beberapa artikel penelitian yang menggunakan desain eksperimental dalam pembuatan produk makanan yang memanfaatkan daun kelor sebagai sumber protein dan kalsium. Hasil telaah dari 12 artikel menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap substitusi daun kelor dalam formulasi makanan. Kadar protein dan kalsium dari beberapa produk formulasi juga dipengaruhi dari bahan penunjang lainnya seperti tepung kedelai, tepung ikan kembung, tepung tulang ikan lele, tepung kerang putih, dan lainnya.
Copyrights © 2024