Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMANFAATAN DAUN KELOR DALAM FORMULASI MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING: STUDI LITERATUR Muda, Tasya Shafa Salsabila; Adi, Annis Catur; Oktaviani, Dhiyah Ariba; Tsaqifah, Hafizotun
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.19903

Abstract

Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi yang cukup tinggi di Indonesia. Stunting dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Salah satu faktor terjadinya stunting yaitu ketidakcukupan asupan nutrisi yang dapat terjadi pada ibu sejak masa kehamilan, dan baru terlihat pada bayi usia 2 tahun. Protein dan kalsium sangat diperlukan oleh tubuh dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Daun kelor merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan kandungan protein dan kalsium yang dapat diolah dengan berbagai bentuk dan dapat dijadikan bahan pangan tambahan dalam formulasi makanan untuk mencegah terjadinya stunting. Tujuan literature review ini adalah menganalisis pengaruh kadar protein dan kalsium dalam formulasi makanan dengan memanfaatkan daun kelor sebagai bahan substitusi agar dapat meningkatkan asupan protein dan kalsium dalam upaya pencegahan stunting. Studi literatur ini dilakukan dengan cara mengkaji beberapa artikel penelitian yang menggunakan desain eksperimental dalam pembuatan produk makanan yang memanfaatkan daun kelor sebagai sumber protein dan kalsium. Hasil telaah dari 12 artikel menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap substitusi daun kelor dalam formulasi makanan. Kadar protein dan kalsium dari beberapa produk formulasi juga dipengaruhi dari bahan penunjang lainnya seperti tepung kedelai, tepung ikan kembung, tepung tulang ikan lele, tepung kerang putih, dan lainnya.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA: LITERATURE REVIEW Oktaviani, Dhiyah Ariba; Nadhiroh, Siti Rahayu; S.M, Tasya Shafa; Tsaqifah, Hafizotun
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.19904

Abstract

Status gizi seseorang yang dikendalikan oleh konsumsi makanan dan pemanfaatan zat gizi dalam tubuh sangat menentukan tingkat kesehatannya. Hasil suatu penyakit dan pencegahan dininya dapat diprediksi berdasarkan status gizi. Bayi (di bawah dua tahun/bayi) ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat pada dua tahun pertama kehidupannya. Bayi di bawah usia dua tahun merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Kebutuhan nutrisi anak sepanjang tahun-tahun awal kehidupannya sangatlah penting. Malnutrisi dapat menimbulkan dampak negatif yang parah, dan dampak terburuknya dapat mengakibatkan kematian. Status gizi balita merupakan permasalahan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel langsung dan tidak langsung. Penyakit menular dan pola makan anak mempunyai dampak langsung pada status gizi anak, sedangkan kondisi sosial ekonomi dan rendahnya kesadaran dan pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan gizi anak kecil—khususnya pengetahuan ibu—memiliki dampak tidak langsung. Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi.  Studi literature dilakukan dengan memilih artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang diberikan, Sebagian besar artikel menggunakan metode cross sectional dan sebagian lainnya menggunakan metode surved /wawancara. Hasil telaah dari 11 artikel menunjukkan bahwa 8 artikel memberikan hasil positif terhadap topik penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa ibu balita dan calon ibu bayi perlu diberi edukasi agar dapat membantu meningkatkan status gizi anak.
Kajian Literatur: Pengaruh Penambahan Hati Ayam terhadap Kandungan Zat Besi pada Produk Formulasi Makanan untuk Mencegah Anemia Tsaqifah, Hafizotun; Salsabila Muda, Tasya Shafa; Oktaviani, Dhiyah Ariba; Adi, Annis Catur
Media Gizi Kesmas Vol 13 No 2 (2024): MEDIA GIZI KESMAS (DECEMBER 2024)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v13i2.2024.898-906

Abstract

Backgound: Iron (Fe) together with protein is needed by the body in the formation of hemoglobin so that if the amount of intake is less, the number of red blood cells used to transport oxygen to the lungs is not enough to meet the physiological needs of the body with normal hemoglobin levels of 12-15 g/dl in female adolescents and 13-17 g/dl in male adolescents. Iron deficiency causes disturbances or obstacles to growth which can cause symptoms of lethargy, weakness, fatigue and forgetfulness to anemia. Chicken liver is the most common source of iron used as a food formulation additive because it is easily accessible and is a source of heme iron which is more easily absorbed and contains less mineral binding material. Therefore, nutrient fortification in food formulations by utilizing chicken liver is needed to prevent anemia. Objectives: The effect of iron nutrient levels from the results of food formulations was analyzed by utilizing chicken liver as a substitute material intended to increase iron intake in an effort to prevent anemia. Methods: This research used the Literature Review method by tracing and reviewing several similar research articles that used experimental studies, especially in terms of product development that utilized chicken liver as a source of iron intake. The article search used the Google Scholar electronic database within the last 10 years (2014-2024) with keywords “anemia”, "iron", "food formulations", and "chicken liver". Results: From the 12 articles found, all formulas met the percentage of daily iron requirements according to the targets set by each study. The best formula had the highest iron content, which was 14.05 mg per 100 grams, while the formulation with the lowest iron content still met the target percentage of Recommended Dietary Allowance (RDA), which was 2.04 mg per 100 grams. The difference in iron content among the studies could be influenced by the percentage of chicken liver added to the formulation and the addition of other potential food ingredients. Conclusions: There is an effect of iron levels produced by food formulation products with the addition of chicken liver which has the potential to prevent anemia in the community.