Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) termasuk salah satu penyakit menular. Penyakit ISPA dapat ditetapkan menjadi angka tertinggi untuk morbiditas dan mortalitas yang menjuru hampir seluruh dunia. Angka mortalitas penyakit ISPA mencapai 4,25 juta setiap tahun didunia, menurut data dari World Health Organization tahun 2019 penyakit infeksi saluran pernafasan bagian bawah menurunkan usia harapan hidup sejumlah 2,09 juta setiap tahun pada pengidapnnya. ISPA dapat terjadi pada masyarakatang memiliki lingkungan dengan kualitas udara yang buruk dan tingginya polusi udara disekitar rumah hal tersebut dapat di lihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Medan yaitu hampir seluruh masyarakat Kota Medan memiliki kendaraan, baik sepeda motor dan mobil sehingga menyebabkan polutan, selain itu juga disebabkan oleh pembakaran sampah, kebiasaan masyarakat yang merokok di sembarang tempat dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di wilayah kerja Puskesmas Rengas Pulau Medan Marelan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang diperoleh menggunakan rumus Lameshow. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan terhadap kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA seperti kepadatan hunian dalam rumah, ventilasi dengan luas > 10% dari luas lantai, dan adanya tempat pembuangan asap di dapur memiliki hubungan yang terhadap kejadian ISPA. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA di lingkungan Puskesmas Rengas Pulau Medan Marelan.
Copyrights © 2024