Model empirik penting untuk diciptakan berdasarkan data empirik berupa data penelitian atau pengamatan yang diperoleh guna mengungkapkan dalam bahasa matematik terhadap fenomena riil (empirik) yang diamati. Model empirik bermanfaat untuk mengeneralisasi suatu fenomena, sehingga dengan model empirik tersebut bisa dilakukan prediksi baik secara ekstrapolasi maupun intrapolasi hingga pada batas tingkat toleransi tertentu. Dalam artikel ini disajikan langkah-langkah menyusun model empirik berdasar data empirik hasil penelitian dengan contoh kasus fenomena desulfurisasi batubara dengan cara flotasi menggunakan surfaktan crud palm oil (CPO). Pemodelan empirik dilakukan berbasis analisis dimensi menggunakan metode Rayleigh. Diperoleh model empirik desulfurisasi batubara R = 0,0153 {20,049 (v.t/V ) − 1,5272(v.t/V )2 } {91084 (dp/D) − 3E7 (dp/D)2} dimana R : Recovery Sulfur (%); v: Laju alir udara , t : Waktu flotasi, V: volume; dan dp : Diameter batubara rata-rata. Tingkat validasi persamaan empirik ini cukup baik dengan ralat 2,78%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020