Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

POTENSI PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK KEMASAN AIR MINERAL DENGAN METODE PIROLISIS MENJADDI MINYAK BAHAN BAKAR ALTERNATIF Aladin, Andi; yani, Setyawaty; Amaliah Azis, Hijrah; Hasan, Hasan
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.88 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.190

Abstract

Cadangan minyak bumi semakin menipis karena pemakaian bahan bakar minyak (BBM) semakin meningkat. Diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Limbah plastik kemasan air mineral jenis polypropylene (PP) dengan kandungan kimia utama adalah karbon-hidrogen memungkinkan untuk diproses dicairkan menjadi minyak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar cair alternatif pengganti BBM Bumi. Makalah ini menguraikan potensi pengolahan limbah plastik kemasan air mineral menjadi bahan bakar cair dengan metode pirolisis. Dari hasil penelitian pendahuluan dengan kondisi pirolisis yaitu suhu 300 oC dan waktu 20 menit diperoleh produk minyak cair dengan yiel mencapai 45%. Konversi ini masih memungkinkan ditingkatkan bila beroperasi pada suhu pirolisis dan waktu optimum. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa minyak yang diperoleh memiliki kemiripan dengan bahan bakar premium (bensin), densitas 0,75 gr/ml, warna cairan kekuningan, sangat mudah terbakar dengan nilai kalor mencapai 11.000 kal/gr. Bila 50% dari total 2 juta ton limbah plastik PP di Indonesia potensi dikonversi menjadi minyak bahan bakar alternatif sebanyak 450 ribu ton/tahun atau setara dengan 434 ton minyak premium (bensin).
POTENSI PEMANFATAN LIMBAH BIOMASSA SERBUK GERGAJI KAYU BESI (Eusideroxylon zwageri) MENJADI ASAP CAIR MELALUI PROSES PIROLISIS Muzdalifah, Muzdalifah; Syarif, Takdir; Aladin, Andi
JURNAL ILTEK Vol 15, No 2 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.275 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i2.523

Abstract

Limbah serbuk kayu hasil proses penggergajian ataupun limbah dari penghalusan kayu memilki banyak manfaat bila diproses lebih lanjut. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu menjadi asap cair. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan limbah biomassa serbuk gergaji kayu besi menjadi asap cair melalui proses pirolisis. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara menyiapkan sampel limbah serbuk gergaji kayu besi sebanyak 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan metode pirolisis selama 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400 oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, charcoal dan sedikit tar, asap cair yang dihasilkan kemudian ditimbang dan diukur volumenya, analisa dilakukan dengan metode MC-GS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara batch diperoleh kandungan total Phenol  49% area. Kandungan total Benzen sebesar 12% area. Kandungan total asam sebesar 11% area. Yield asap cair sebesar 38%. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya senyawa benzopyren, yang berarti bahwa asap cair yang dihasilkan bagus digunakan sebagai bahan pengawet pangan.
PENGOLAHAN SERBUK LIMBAH BESI MENJADI BESI (III): TINJAUAN KINETIKA MODEL QUASI STEADY STATE Andi Aladin; Takdir Syarif; Lastri Wiyani; Rismawati Rasyid
Reaktor Volume 13, Nomor 2, Desember 2010
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.769 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.2.74-80

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengolahan (oksidasi) limbah serbuk besi menjadi besi (II) dan besi (III) menggunakan katalis MnO2. Dipelajari beberapa variabel reaksi yaitu waktu, laju alir udara, suhu, dan massa katalis. Proses oksidasi berlangsung dalam reaktor batch labu leher tiga dilengkapi kompressor sebagai pembangkit udara (oksigen) dan kondensor sebagai pendingin balik. Analisis hasil reaksi menggunakan metode titrasi dengan larutan KMnO4. Dicari regim yang menentukan kecepatan reaksi dan dirumuskan persamaan laju reaksi berdasarkan pendekatan model quasi steady state. Disimpulkan bahwa dalam proses oksidasi fero sulfat menjadi feri sulfat menggunakan katalis murni MnO2 dapat didekati cukup baik dengan model quasi steady state (SSE 0,5.10-4). Pada proses tersebut laju oksidasi dikendalikan oleh reaksi kimia, dengan persamaan . Penggunaan katalis MnO2 dalam oksidasi cukup efektif, dapat menghasilkan konversi maksimum 97% dengan waktu reaksi, temperatur, kecepatan pengadukan dan massa (rasio) katalis optimum berturut-turut 90 menit, 90oC, 400 rpm dan 0,3.
Liquid Smoke of Red Fruit (Pandanus Conoideus. L.) Waste with Pyrolysis Method For Controlling Sweet Potatoes (Ipomea Batatas. L.) Pest Fransisca Christiana DEWI; Sumiyati TUHUTERU; Andi ALADIN; Setiyawati YANI; Rohimah Handayani Sri LESTARI; Irwan Suluk PADANG; Bhaskara Anggarda Gathot SUBRATA
International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science Vol. 3 No. 1 (2022): International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science (Mar
Publisher : Indonesia Strategic Sustainability

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38142/ijesss.v3i1.168

Abstract

Pandanus conoidus, or red fruit, is a nutrient-dense native Papuan plant, whereas Ipomea batatas are the main food for the Wamena people. Biomass from red fruit seed waste can be used as liquid smoke to control Ipomea batatas . At a temperature of between 300 - 450 °C, liquid smoke is produced through a pyrolysis process. Pyrolysis produces phenolic chemicals and aldehydes that have antioxidant and antimicrobial properties (anti-bacterial and anti-fungal). The assessment of pH, acidity, and phenol concentration characterizes the quality of liquid smoke. The potential of red fruit seed waste as a liquid smoke product for biopesticides in Ipomea batatas is explored in this study. Additionally, study development aims to determine the optimal method for pyrolyzing red fruit seed waste, its characteristics, chemical content, and the way to use liquid smoke as a biopesticide in Ipomea batatas . The results showed that the liquid smoke of grade 3 red fruit seed waste contains 7 components that can be detected using a mass spectrometer. The higher the concentration of liquid smoke produced by grade 3 red fruit seeds, the higher the possibility of Cylas formicarius mortality. Cylas formicarius had the highest mortality rate (90%) when tested at a 7% test solution concentration.
Penyelesaian Numeris Berbasis Pemprograman Andi Aladin; Takdir Syarif
Journal of Chemical Process Engineering Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.336 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v4i1.293

Abstract

Pada perinsipnya problem-problem matematika dalam teknik sedapat mungkin diselesaikan secara analitis, sebab sifatnya exact memberi hasil hitungan dengan ketelitian mencapai 100%. Namun penyelesaian analitis memiliki kelemahan, yaitu terbatas pada problem-problem sederhana, sementara dalam bidang teknik termasuk teknik kimia, lebih sering dihadapkan pada problem yang lebih kompleks. Pada kondisi seperti ini maka penyelesaian numeris menjadi alternatif. Dalam penyelesaian numeris ada yang sifatnya adalah coba-coba (trial and error) yang menimbulkan persoalan baru sebab membutuhkan sederetan hitungan yang panjang dan berulang-ulang, sehingga cukup melelahkan jika dihitung secara manual. Persoalan ini dapat diatasi dengan  bantuan pemrograman komputer. Dalam makalah ini disajikan dua buah contoh kasus, yang pertama evaluasi kinetika reaksi kompleks polimerisasi urea formaldehid dengan program bahasa QBASIQ dan yang kedua adalah penentuan tetapan kesetimbangan untuk meramalkan komposisi gas hasil pada proses gasifikasi arang batubara dengan menggunakan program MATLAB.
Pengaruh Ukuran Partikel Bahan dan Waktu Penahanan Pada Pirolisis Lambat Limbah Tongkol Jagung Menjadi Bioarang Zakiyah Darajat; Munira Munira; Mimin Septiani; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.171 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.933

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dengan kandungannya tersebut, tongkol jagung sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi bioarang yang bisa digunakan sebagai zat aditif dalam pembuatan biobriket. Sebanyak 1 kg tongkol jagung dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan variasi ukuran yaitu kasar (−1/+112 inch), sedang (−38/+ 1 inch), dan halus (−14/+38inch). Pirolisis lambat dilakukan pada suhu 400 oC, dengan waktu penahanan 120 menit setelah suhu yang ditentukan tercapai. Biorang yang diperoleh ditimbang dan dianalisis proksimatnya, serta diuji nilai kalorinya. Metode yang sama dilakukan untuk 1 kg tongkol jagung berukuran sedang (−38 / + 1 inch) pada suhu 400 oC dengan waktu penahanan 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Ukuran bahan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah ukuran sedang (−38/+ 1 inch) dengan nilai kalor 6950 Cal / gram, dan waktu penahanan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah 150 menit dengan nilai kalor 7066 Cal / gram.
Pengaruh Waktu dan Kecepatan Homogenisasi terhadap Emulsi Virgin Coconut Oil-Sari Jeruk dengan Emulsifier Gum Arab Lastri Wiyani; Andi Aladin; Zakir Sabara; M Mustafiah; Rahmawati Rahmawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.921 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.701

Abstract

Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk yang dibuat dengan mencampurkan VCO dan air dengan menggunakan emulsifier.  Pembuatan emulsi VCO yang stabil dan dapat diterima konsumen akan menguntungkan industri yang memproduksi VCO.  Telah dilakukan penelitian tentang  pengaruh waktu dan kecepatan homogenisasi terhadap sifat fisik dan kimia emulsi VCO-sari jeruk dengan menggunakan emulsifier gum arab. Emulsi dibuat dengan mencampurkan VCO dan sari jeruk  (9:1) dan emulsifier gum arab 0,75 persen. Proses homogenisasi dilakukan selama 2, 4 dan 6 menit dengan kecepatan 5000, 10000 dan 15000 rpm. Emulsi yang dihasilkan ditentukan stabilitas dan viskositasnya. Waktu terbaik yang menghasilkan produk stabil adalah 4 menit dan kecepatan homogenisasi 15000 rpm. Emulsi VCO yang dihasilkan mempunyai viskositas 52,5 cP dan stabil pada suhu ruang.
Pengaruh Penambahan Gas Nitrogen Terhadap Kualitas Charcoal Yang Diproduksi Secara Pirolisis Dari Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Euxideroxylon Zwageri) Safrudin Hasan; Andi Aladin; Takdir Syarif; Muh Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.518 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.472

Abstract

Proses pirolisis limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin menghasilkan produk charcoal sebagai produk utama. Charcoal merupakan produk yang kaya akan carbon dan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara batch terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara kontinyu terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin. Metode Penelitian dengan cara preparasi sampel limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dengan berat sampel 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan tahapan proses pirolisis yaitu tanpa dialirkan gas nitrogen, ditambahkan gas nitrogen secara batch kedalam reaktor dengan rasio perbandingan volume reaktor yaitu sebanyak 10 liter, 20 liter dan 30 liter serta dialirkan gas nitrogen secara kontinyu 0,5 liter/menit dan 1 liter/menit dengan waktu pirolisis 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu arang, asap cair dan sedikit tar, arang hasil pirolisis didiamkan untuk proses pendinginan selama 1 jam kemudian ditimbang beratnya dan selanjutnya arang disiapkan untuk dianalisa komposisi kimia, analisa nilai kalor, dan kadar karbon terikat dengan metode analisa proximate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik charcoal yang memilki nilai fixed carbon tertinggi yaitu pada penambahan gas nitrogen secara kontinyu kedalam reaktor 1 liter/menit dengan presentase fixed carcbon 66,16%, dan menghasilkan nilai kalor 6986 cal/gr dan yang memilki presentase fixed carbon terendah yaitu tanpa penmabahan gas nitrogen kedalam reaktor dengan presentase fixed carcon 58,03% dan nilai kalor 6628 cal/gr. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi pirolisis yang terbaik yaitu pada penambahan gas nitrogen kedalam reaktor secara kontinyu 1 liter/menit yang menghasilkan presentase fixed carbon dan nilai kalor tertinggi.
PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF BRIKET DARI HASIL PIROLISIS BATUBARA DAN LIMBAH BIOMASSA TONGKOL JAGUNG Muhammad Arman; Abdul Makhsud; Andi Aladin; Mustafiah Mustafiah; Rafdi Abdul Majid
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.496 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.161

Abstract

Banyaknya limbah biomassa tongkol jagung yang tidak termanfaatkan sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian untuk pemanfaatan limbah tersebut menjadi bahan bakar alternatif briket. Biomassa tongkol jagung zero sulfur dapat digunakan untuk bahan campuran batubara higt sulfur untuk menurunkan kadar sulfur pada briket. Metodologi yang dilakukan melalui empat tahapan, yakni proses pirolisis bahan batubara dan biomassa. Setelah itu proses penggilingan dan pengayakan arang dengan ukuran partikel +50 -120 mesh. Selanjutnya dilakukan pencetakan briket dan yang terakhir tahap pengujian (Uji Proximate, Uji Ultimate, Kecepatan pembakaran). Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh briket terbaik berdasarkan uji proximate dengan nilai kalor tertinggi pada briket tongkol jagung dengan nilai kalor 6771 kal/gr. Sedangkan perbandingan massa batubara-biomassa yang memenuhi Standar SNI briket yaitu perbandingan 25:75. Berdasarkan uji laju pembakaran briket diketahui jika biomassa mempercepat proses pembakaran. 
Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Daya Awet Ikan Katombong Dalam Larutan Asap Cair Tongkol Jagung Grade 1 Hasil Pirolisis Andi Aladin; Takdir Syarif; D Darnengsih; Sabrianah Badaruddin; Nurafni Ridwan
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.153 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.1044

Abstract

Ikan katombong merupakan jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun sering harganya jatuh sehingga sering merugikan nelayan karena daya simpannya yang sangat terbatas. Perlu diusahakan metode pengawetan ikan yang aman, murah dan mudah dilakukan. Limbah tongkol jagung dengan kandungan kimia utama lignin dan selulosa memungkinkan diolah secara pirolisis menghasilkan asap cair yang mengandung senyawa asam, fenol, dan karbonil yang bersifat antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet ikan.  Pada penelitian ini dilakukan aplikasi asap cair grade 1 hasil pirolisis simulthan limbah biomassa tongkol jagung sebagai bahan pengawet ikan katombong. Dipelajari pengaruh waktu perendaman ikan di dalam larutan asap cair terhadap daya awet ikan yang dihasilkan. Dari hasil penelitian  disimpulkan bahwa: (1) Asap cair grade 1 dari bahan tongkol jagung terbebas dari zat benzopiren yang bersifat karsinogenik, (2) waktu optimum perendaman optimum ikan di dalam larutan 10% asap cair yaitu 15 menit dengan lama penyimpanan 3 hari. (3) Berdasarkan kondisi optimum tersebut memberikan kualitas ikan layak dikonsumsi, dengan aroma agak amis menuju amis (skala 2,5), tekstur agak lembek menuju lembek (skala 2,5) dan angka lempeng total bakteri sebesar 9,1 x 104memenuhi Standar Nasioanl Indonesia (SNI).