: Salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan persepsi sensorik dan perseptualnya adalah halusinasi: mengalami pengalaman sensorik palsu tanpa stimulus nyata, seperti mendengar, melihat, mengecap, atau mencium. Masalah yang lebih serius akan muncul jika masalah ini tidak segera diselesaikan. Pasien yang mengalami halusinasi membutuhkan perawatan berkualitas tinggi. Banyaknya kasus lama di RSUD Surakarta menandakan perawatan pasien belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan pendekatan proses keperawatan dan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini melibatkan 14 pasien gangguan jiwa di Ruang Larasati yang mengalami halusinasi. Pengambilan sampel menggunakan metode purpose sampling. Pasien dapat mengidentifikasi halusinasinya setelah tiga minggu iterasi pertemuan dan melakukan SP I hingga SP IV. Ketika halusinasi terjadi, pasien mampu melakukan aktivitas yang telah dijadwalkan secara optimal dan mandiri, dan cara mengontrol halusinasi dengan minum obat telah dilakukan secara optimal. Kesimpulan penelitian ini adalah pasien dapat mengikuti jadwal harian dan melakukan SP seperti yang diinstruksikan oleh peneliti, dan pasien mengalami lebih sedikit halusinasi sebagai hasil dari berlatih mengendalikan halusinasi.
Copyrights © 2023