Dukungan sosial bagi lansia sangat penting dalam mempromosikan kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang optimal. Mengakses layanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan lansia yang membutuhkan keterlibatan masyarakat dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh support sosial terhadap akses lansia kepada pelayanan kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptik analitik cross-sectional. Responden dipilih berdasarkan kriteria secara purposive sebanyak 57 orang dari populasi berjumlah 87 orang. Penelitian dilaksanakan pada April-Mei 2023berlokasi di Kelurahan Wirogunan, kampung Mergangsan Lor RW 14, Kota Yogyakarta. Data diperoleh melalui survey untuk mengukur variabel sosiodemografi dan support sosial terstruktur dan fungsional. Data dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu: univariat melalui sajian distribusi frekuensi untuk menggambarkan masing-masing variabel; bivariat melalui uji chi square;, dan multivariat melalui uji regresi logistik untuk mengkaji pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap dependen secara serempak. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa proporsi responden laki-laki dan perempuan seimbang, sebagian besar berusia lebih dari 60 tahun (52.63%), pendidikan menengah-rendah (64.91%), tidak memiliki income probadi (64.91%), menerima support sosial terstruktur tinggi (52.63%), dan rendah untuk support sosial fungsional (54.38%). Uji bivariat membuktikan bahwa keseluruhan faktor mempunyai nilai sig (p) 0.05. Dari hasil uji regresi terdapat tiga variabel dominan yang mempengaruhi akses lansia terhadap layanan kesehatan, yaitu income pribadi, support sosial terstruktur, dan support sosial fungsional. Simpulan: akses lansia kepada pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh income pribadi, support sosial terstruktur, dan support sosial fungsional.
Copyrights © 2023