Pengetahuan lokal pemanfaatan tumbuhan obat untuk mencegah dan mengatasi penyakit diare telah dimiliki secara turun temurun oleh etnis-etnis di Sulawesi Selatan. Insiden maupun period prevalence diare tertinggi di Indonesia salah satunya adalah di Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan penyehat tradisional di Sulawesi Selatan dalam ramuan antidiare dan bukti ilmiah penggunaan tanaman obat tersebut untuk mengatasi diare. Data diperoleh dari eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas di Indonesia pada tahun 2012, 2015 dan 2017. Analisis data dilakukan untuk mengetahui fidelity level (FL), used value (UV), choice value (CV), factor of informant’s consensus (FIC) dan studi referensi ilmiah. Hasil studi menunjukkan informasi tentang 30 tanaman obat untuk mengatasi diare yang diperoleh dari 48 penyehat tradisional yang berasal dari 19 etnis di Sulawesi Selatan. Informasi tersebut termasuk nama tanaman, bagian yang digunakan, dan metode persiapan. Fidelity level yang tertinggi adalah 41,67% untuk Psidium guajava, disusul 8,33% untuk Mangifera sp., 6,25% untuk Curcuma longa dan C. zedoaria, 4,17% untuk Allium cepa, Anacardium occidentale, Syzigium cumini, dan C. zanthorrhiza. Nilai UV dan CV tertinggi adalah 0,42 dan 13,84 untuk P. guajava. Konsensus informan tentang tanaman obat untuk pengobatan diare adalah 0,38. Bagian yang umum digunakan adalah daun dan sebagian besar cara pemakaian dengan diminum. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok etnis di Sulawesi Selatan memiliki berbagai formula tanaman obat untuk mengatasi diare, dan P. guajava adalah yang paling banyak digunakan. Informasi formula untuk mengatasi diare diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah diare di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit.
Copyrights © 2023