Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penurunan Kolesterol Pada Mencit Jantan Putih (Mus musculus) Dengan Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Fitri, Dwi Meida; Sihombing, Faija
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.10841

Abstract

Hiperkolesterol merupakan sesuatu kondisi dimana kolesterol dalam tubuh telah melebihi kandungan normal dalam darah. Untuk menurunkan kadar kolestorel selain obat farmakologi penggunaan obat tradisional yang menjadi salah satu pilihan yaitu daun belimbing wuluh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) dapat menurunkan kadar kolesterol pada mencit jantan putih (mus muscullus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun dari tanaman belimbing wuluh dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun belimbing wuluh yang masih segar, tidak busuk dan bebas jamur sebanyak 1000 gram. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan dibagi kedalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit dan analisis data dilakukan uji anova one way taraf kepercayaan 95% dan uji LSD. Hasil penelitian adalah ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) dapat menurunkan kadar kolesterol pada mencit yang diinduksi aloksan dengan  dosis 200 mg, 400 mg dan 800 mg dan dosis 800 mg lebih efektif menurunkan kadar kolesterol darah karena terdapat perbedaan yang bermakna. Sebagai saran dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan pengukuran yang tepat dan benar hendaknya melakukan prosedur kerja sesuai dengan SOP dengan baik.
ANTIHIPERGLIKEMIK INFUS BUNGA LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA DUCH) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT TERPAPAR STEPREPTOZOTOCIN Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 1 No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v1i1.99

Abstract

Indonesia merupakan negara kaya dengan kekayaan alam yang dapat dimanfatkan sebagai kesehatan, pangan, papan dan energi. Tanaman labu kuning merupakan bagian dari sumber kekayaan alam. Bunga labu kuning memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, beta-karoten, vitamin C, dan vitamin E. Senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antihiperglikemik infus bunga labu kuning terhadap kadar glukosa darah mencit terpapar streptozotocin. 24 ekor mencit digunakan dalam penelitian dibagi 2 kelompok antara lain mencit non diabet dan mencit diabet hasil induksi streptozotocin. Analisa data menggunakan Uji t. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan perubahan glukosa darah acak dengan kelompok perlakuan dilakukan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Hasil penelitian bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Adapun nilai perubahan glukosa darah acak sebelum dan sesudah induksi streptozotocin dan lard sebanyak 120 mg/dl dan 226 mg/dl. Pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin. konsentrasi 10% infus bunga labu kuning lebih efektif dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 20%. Berdasarkan penelitian ini bahwa induksi streptozotocin dan pemberian lard berpengaruh terhadap perubahan glukosa darah acak. Sedangkan pemberian infus bunga labu kuning berpengaruh terhadap penurunan glukosa dara acak mencit diabet akibat induksi streptozotocin dan pemberian lard.
FORMULA MASKER PEEL OFF EKSTRAK ETANOL BATANG SALUANG BELUM SEBAGAI ANTIOKSIDA Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 1 No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v1i2.111

Abstract

Salah satu tumbuhan yang mempunyai manfaat yang besar terutama sebagai antikosidan adalah Saluang Belum.Tumbuhan ini merupakan Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat (THBO) asal Kalimantan Tengah yang secara empiris digunakan oleh masyarakat Dayak terutama pada daerah Kabupaten Katingan sebagai obat awet muda. Hasil uji identifikasi simpisia Batang Saluang Belum menunjukkan hasil positif pada uji senyawa kimia tanin dan saponin. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud untuk mengembangkan produk masker peel off dari ekstrak etanol batang saluang belum yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari THBO. Terdapat 4 (empat) formulasi masker peel off ekstrak etanol batang saluang belum yang berbeda konsentrasi, mulai dari 0%; 1%; 5%; dan 15%. Dari keempat formula masker peel off ekstrak etanol batang Saluang belum yang dihasilkan, formula 1 merupakan formulasi terbaik berdasarkan hasil uji fisik yang dilakukan.
EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOLIK OCIMUM BASILICUM, L. PADA SEL KANKER PAYUDARA Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i1.115

Abstract

Pengobatan kanker menggunakan bahan alam terus dikembangkan. Salah satu tanaman yang memiliki efek sitotoksik Ocimum basilicum, L. tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol Ocimum basilicum (EEOB) terhadap sel kanker payudara T47D dan MCF7. Ocimum basilicum diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian aktivitas sitotoksik menggunakan metode MTT assay dengan seri konsentrasi EEOB 1000; 500; 250; 125; 62.5; 31,25 µg/mL. Hasil uji aktivitas sitotoksik EEOB memperlihatkan nilai IC50 pada sel T47D dan MCF-7 sebesar 399.86 µg/ml dan 387.76 µg/ml.
FORMULASI PASTA GIGI EKSTRAK KULIT JERUK (CITRUS SP.) DAN DAUN MINT (MENTHA PIPERITA L.) SERTA AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.120

Abstract

Kulit jeruk merupakan limbah yang terbuang yang kurang dimanfaatkan, tetapi mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Minyak yang berasal dari daun mint banyak digunakan sebagai penyegar mulut. Kombinasi kedua tanaman ini belum banyak diformulasi dalam bentuk sediaan pasta gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula pasta gigi yang mengandung ekstrak kulit jeruk dan ekstrak daun mint yang mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab plak pada gigi. Metode ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dan selanjutnya di formulasi dalam bentuk pasta gigi dengan membandingkan jumlah kedua ekstrak dengan basis yang sama. Aktivitas antibakteri sediaan pasta gigi menggunakan metode difusi dengan cara cetak lobang. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit jeruk mempunyai rendemen sebesar 8,27% dan mengandung metabolit sekunder senyawa fenolik dan flavonoid sedangkan ekstrak daun mint memiliki rendemen sebesar 4,53% dan mengandung metabolit sekunder senyawa fenolik dan flavonoid. Kedua ekstrak dapat di formulasi dalam bentuk sediaan pasta gigi dan stabil dalam penyimpanan. Semua formula memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada FII yang mengandung ekstrak daun mint 10%.
EFEK REBUSAN RIMPANG SEGAR, REBUSAN RIMPANG KERING, MINYAK ATSIRI, DAN KURKUMIN CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB. TERHADAP KADAR BILIRUBIN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.130

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat yang dapat dikembangkan untuk pengobatan ikterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek rebusan rimpang segar (RRS), rebusan rimpang kering (RRK), minyak atsiri, dan kurkumin Curcuma xanthorrhiza Roxb. terhadap kadar bilirubin pada tikus Wistar jantan yang diinduksi parasetamol. Tikus Wistar jantan dikelompokkan menjadi 10 kelompok, meliputi kelompok I dan II masing-masing kontrol normal dan kontrol negatif, kelompok III, IV, dan V yaitu praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB, 2,25 g/kg BB, dan 6,75 g/kg BB, masing-masing selama 9 hari, kelompok VI, VII, dan VIII yaitu praperlakuan RRK 0,45 g/kg BB, 1,35 g/kg BB, dan 4,05 g/kg BB, masing-masing selama 9 hari, kelompok IX yaitu praperlakuan minyak atsiri 1,01 μl/kgBB selama 9 hari, dan kelompok X yaitu praperlakuan kurkumin 75 μg/kg BB selama 9 hari. Kelompok II, III ,IV, V, VI, VII, VIII, IX, dan X pada hari ke-7, 8, dan 9 diinduksi parasetamol 3 g/kg BB. Darah diambil pada hari ke-0 dan 4 setelah induksi parasetamol kemudian diukur kadar bilirubin. Hasil yang diperoleh distatistik menggunakan uji One-Way ANOVA dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB menurunkan kadar bilirubin secara bermakna. RRK, minyak atsiri, dan kurkumin tidak menurunkan kadar bilirubin secara bermakna. Minyak atsiri menunjukkan efek menurunkan kadar bilirubin lebih baik dibandingkan kurkumin. Hal ini dapat disimpulkan bahwa praperlakuan RRS 0,75 g/kg BB memberikan hasil optimum dalam menurunkan kadar bilirubin. RRS merupakan jenis ekstrak temulawak yang potensial untuk pengembangan produk untuk pengobatan ikterus.
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN OLEH PENYEHAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT Fitri, Dwi Meida
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.131

Abstract

Pengetahuan lokal pemanfaatan tumbuhan obat untuk mencegah dan mengatasi penyakit diare telah dimiliki secara turun temurun oleh etnis-etnis di Sulawesi Selatan. Insiden maupun period prevalence diare tertinggi di Indonesia salah satunya adalah di Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan penyehat tradisional di Sulawesi Selatan dalam ramuan antidiare dan bukti ilmiah penggunaan tanaman obat tersebut untuk mengatasi diare. Data diperoleh dari eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas di Indonesia pada tahun 2012, 2015 dan 2017. Analisis data dilakukan untuk mengetahui fidelity level (FL), used value (UV), choice value (CV), factor of informant’s consensus (FIC) dan studi referensi ilmiah. Hasil studi menunjukkan informasi tentang 30 tanaman obat untuk mengatasi diare yang diperoleh dari 48 penyehat tradisional yang berasal dari 19 etnis di Sulawesi Selatan. Informasi tersebut termasuk nama tanaman, bagian yang digunakan, dan metode persiapan. Fidelity level yang tertinggi adalah 41,67% untuk Psidium guajava, disusul 8,33% untuk Mangifera sp., 6,25% untuk Curcuma longa dan C. zedoaria, 4,17% untuk Allium cepa, Anacardium occidentale, Syzigium cumini, dan C. zanthorrhiza. Nilai UV dan CV tertinggi adalah 0,42 dan 13,84 untuk P. guajava. Konsensus informan tentang tanaman obat untuk pengobatan diare adalah 0,38. Bagian yang umum digunakan adalah daun dan sebagian besar cara pemakaian dengan diminum. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok etnis di Sulawesi Selatan memiliki berbagai formula tanaman obat untuk mengatasi diare, dan P. guajava adalah yang paling banyak digunakan. Informasi formula untuk mengatasi diare diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah diare di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAND BODY GEL DARI EKSTRAK BAH NANAS UNTUK MELEMBABKAN KULIT Fitri, Dwi Meida; Fahira, Nurul; Telaumbanua, Eben Haezer
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.389

Abstract

Buah nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu buah tropis yang kaya akan vitamin C, bromelain, dan senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dan dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menguji efektivitas sediaan hand body gel dari ekstrak buah nanas sebagai pelembap kulit. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi-experimental) dengan pendekatan pretest-posttest design tanpa kelompok kontrol. Tiga formula gel dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak (5%, 10%, dan 15%). Uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, dan daya sebar. Uji efektivitas dilakukan pada 20 responden dengan mengukur tingkat kelembapan kulit menggunakan skin analyzer digital dan kuesioner subjektif sebelum dan sesudah pemakaian gel selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa formula dengan ekstrak nanas 10% memiliki kestabilan fisik terbaik dan efektivitas paling tinggi dalam meningkatkan kelembapan kulit. Kesimpulannya, hand body gel dengan ekstrak nanas 10% berpotensi sebagai produk kosmetik pelembap alami.
PENURUNAN KOLESTEROL PADA MENCIT JANTAN PUTIH (MUS MUSCULLUS) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) Fitri, Dwi Meida; Fahira, Nurul; Barus, Mery Septiani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.390

Abstract

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki potensi sebagai agen antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun belimbing wuluh dalam menurunkan kadar kolesterol total pada mencit jantan putih (Mus musculus). Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (true experimental) dengan rancangan pretest-posttest dengan kontrol. Sebanyak 25 ekor mencit jantan putih dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (simvastatin 10 mg/kgBB), dan tiga kelompok perlakuan ekstrak dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan menggunakan metode enzimatik kolorimetri dan dianalisis menggunakan ANOVA satu arah untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah alat spektrrofotometer untuk pengukuran kolesterol dan lembar observasi untuk pencatatan data terkait perilaku hewan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar kolesterol secara signifikan (p < 0,05), dengan dosis 400 mg/kgBB menunjukkan efek yang mendekati simvastatin. Disimpulkan bahwa ekstrak ini berpotensi sebagai agen alami penurun kolesterol.
Formulasi Dan Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Dalam Menurunkan Kolestrol Pada Mencit Jantan Putih Fitri, Dwi Meida; Zai, Sumardin; Zai, Routinewise
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh ekstrak etanol daun Averrhoa bilimbi L. terhadap kadar kolesterol total dan LDL pada mencit putih jantan hiperkolesterolemia. Mencit putih jantan yang berusia 10 minggu (20-30 gram) diberi makan dengan makanan lemak tinggi (campuran otak sapi dan kuning telur puyuh) dan diinduksi dengan propiltiourasil (PTU, 0,26 mg/20 gram BB) selama 14 hari sebelum pemberian ekstrak daun Averrhoa bilimbi L.. Daun Averrhoa bilimbi L. diekstraksi dengan etanol 70 % dan dipekatkan pada suhu 40 °C dengan penguap vakum. Hewan uji dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak dosis 200 mg/kg BB, ekstrak dosis 400 mg/kg BB dan ekstrak dosis 800 mg/kg BB. Ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. diberikan selama 14 hari secara oral. Ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan (p<0.05). Ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. dosis 800 mg/kg BB memiliki efek penurunan kolesterol total dan LDL yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kedua dosis lainnya. Berdasarkan hasil uji rasio berat relatif organ (ginjal, hati dan jantung) didapat hasil bahwa variasi dosis ekstrak daun Averrhoa bilimbi L. tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat relatif organ pada pemberian selama 14 hari