ABSTRAKKegiatan pengabdian ini merupakan keberlanjutan dari pengabdian yang sudah dilaksanakan pada mitra, yaitu usaha sate kambing “Putro Widodo” di Semarang, yang mempunyai masalah terkait proses pemotongan/penyembelihan kambing. Sate Widodo Sampangan Semarang tiap hari menyembelih rata-rata 6 ekor kambing. Proses penyembelihan dan pengambilan daging tiap ekor kambing membutuhkan waktu 1 jam karena dikerjakan tanpa bantuan alat yang memadai. Sebagai solusinya, tim pelaksana bersama mitra pengabdian akan merancang dan membuat alat bantu pemotongan kambing berupa meja khusus yang ergonomis yang menyatu dengan tiang gantungan kambing sebagai sarana menarik kulit kambing dan proses pemisahan daging dengan tulangnya menjadi mudah. Proses penarikan kulit nantinya dengan bantuan katrol penarik (hoist) dengan sumber tenaga motor listrik sehingga meringankan pekerja. Sebagai tim pelaksana kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dalam pembuatan mesin/alat yang akan diterapkan di mitra akan dilaksanakan di workshop jurusan Teknik Mesin FT Unnes, dengan melibatkan teknisi dan mahasiswa. Metode pengabdian ini yaitu: 1) Penyuluhan, 2) Demontrasi, 3) Praktik Langsung, dan 4) Pendampingan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan pada saat hari raya Idul Adha 1444 H di salah satu kompleks perumahan di Kota Semarang. Kelayakan desain alat mendapatkan skor presentase sebesar 83,1% yang dapat diartikan bahwa desain alat bantu penyembelihan dan pengulitan kambing sangat layak untuk digunakan. Efektivitas dan efisiensi alat bantu penyembelihan dan pengulitan kambing mendapat skor sebesar 82,5% yang dapat disimpulkan bahwa alat bantu penyembelihan dan pengulitan kambing sangat efektif dan efisien. Dan aspek ergonomi mendapat skor 85% yang dapat diartikan alat bantu penyembelihan dan pengulitan kambing ini sangat ergonomis. Kata kunci: kambing; pengulitan; penyembelihan; teknologi ABSTRACTThis service activity is a continuation of the service that has been carried out with partners, namely the goat satay business "Putro Widodo" in Semarang, which has problems related to the goat slaughtering and slaughtering process. Sate Widodo Sampangan Semarang slaughters an average of six goats every day. The process of slaughtering and taking the meat from each goat takes 1 hour because it is done without the help of adequate tools. As a solution, the implementing team, together with service partners, will design and make a goat slaughtering tool in the form of a special ergonomic table that is integrated with the goat gallows as a means of pulling the goat skin and making the process of separating the meat from the bones easy. The process of pulling the skin will be done with the help of a pulley (hoist) with an electric motor power source, thereby making it easier for workers. As a team implementing this activity, it involves lecturers and students with areas of expertise that suit the needs of the field. The manufacture of machines and tools that will be implemented by partners will be carried out in the Mechanical Engineering department workshop at FT Unnes, involving technicians and students. The methods of this service are: 1) counseling, 2) demonstration, 3) direct practice, and 4) mentoring. The dedication was carried out during the Idul Adha 1444 H holiday in one of the housing complexes in Semarang City. The feasibility of the tool design received a percentage score of 83.1%, which means that the design of the tool for slaughtering and skinning goats is very suitable for use. The effectiveness and efficiency of goat slaughtering and skinning aids received a score of 82.5%, indicating that goat slaughtering and skinning aids are very effective and efficient. And the ergonomics aspect received a score of 85%, which means that this goat slaughtering and skinning aid is very ergonomic. Keywords: goat; skinning; slaughter; technology.
Copyrights © 2023