Produktivitas jagung manis di masyarakat masih rendah. Hal ini disebabkan di Kalimantan Barat pada umumnya dibudidayakan petani di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Sepakat 2, Gang Racana Untan, Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Mei sampai dengan tanggal 22 Agustus 2021. Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara jenis pupuk hayati dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan gambut serta mendapatkan jenis pupuk hayati yang dapat mengefisienkan penggunaan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada lahan gambut. Penelitian ini menggunakan percobaan lapangan dengan pola Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan dimana tiap perlakuan terdiri dari 4 sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah faktor pupuk hayati (H) terdiri dari h1= pupuk hayati Bio Ekstrim, h2= pupuk hayati Bio Nano, h3= pupuk hayati Bio Optifarm. Konsentrasi pupuk hayati mengikuti konsentrasi anjuran pada kemasan. Faktor pupuk NPK Mutiara 16:16:16 (P) terdiri dari p1 = sesuai dosisanjuran (400 kg/ha atau 7,50 g/tanaman), p2 = 75% dari dosis anjuran (300 kg/ha atau 5,62 g/tanaman) dan p3 = 50% dari dosis anjuran (200 kg/ha atau 3,76 g/tanaman). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah luas daun, berat kering tanaman, indeks luas daun (ILD), laju asimilasi bersih (LAB), laju pertumbuhan tanaman (LPT), berat per tongkol tanpa kelobot, berat per tongkol berkelobot, berat tongkol per petak, panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian semua jenis pupuk hayati dan pupuk NPK menghasilkan analisis pertumbuhan tanaman jagung manis yang sama baiknya, terjadi interaksi pemberian jenis pupuk hayati dan pupuk NPK terhadap hasil tanaman jagung manis pada lahan gambut serta interaksi antara pupuk hayati Bio Optifarm dan NPK dosis 200 kg/ha (50% dosis anjuran) memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang terbaik pada lahan gambut.
Copyrights © 2022