Taylor mengembangkan konsep manajemen ilmiah dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja melalui pengaturan sistematis pekerjaan. Kontribusinya meliputi prinsip-prinsip seperti efisiensi kerja, seleksi dan pelatihan karyawan, instruksi rinci, dan evaluasi tugas. Taylor juga mengembangkan metode studi waktu untuk mengukur dan meningkatkan efisiensi kerja. Artikel ini membahas aspek ontologis, epistemologi, dan aksiologi dari teori manajemen ilmiah. Secara ontologis, terjadi perdebatan apakah manajemen ilmiah lebih merupakan seni atau ilmu, namun lebih tepatnya merupakan kombinasi keduanya. Secara epistemologi, pendekatan kuantitatif digunakan dalam pengembangan dan penerapan teori manajemen ilmiah, dengan pengukuran yang presisi dan diterapkan dalam prinsip-prinsip yang dikemukakan. Secara aksiologi, teori manajemen ilmiah tetap digunakan dan diimplementasikan di berbagai institusi pendidikan dan organisasi bisnis, menunjukkan nilai dan relevansinya dalam konteks bisnis modern.
Copyrights © 2024