INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Vol 7 No 2 (2024): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science

Analisis Pengendalian Kualitas Untuk Meminimalkan Kecacatan Produk Ikan Sarden Kaleng Menggunakan Metode Seven Tools Dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

Ilham Ramadani (Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi)
Herdiana Dyah Susanti (Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi)
Asfarina Hidayah (Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi)



Article Info

Publish Date
01 May 2024

Abstract

PT. Sumber Yala Samudera merupakan perusahaan bergerak pada bidang industri pengolahan hasil perikanan khususnya di bidang pengalengan ikan sarden, dengan berbagai macam jenis yakni Bantan dan Yamato serta ukuran yang bervariasi yakni 155 gr dan 425 gr. Produk-produk tersebut dipasarkan ke sebagian wilayah indonesia dan sampai ke luar negeri. Dalam memenuhi permintaan pasar PT. Sumber Yala Samudera selalu berusaha menjaga kualitas produksi ikan sarden kaleng. Namun pada kenyataan nya masih ditemukan beberapa penyimpangan/kecacatan pada hasil produksi ikan sarden kaleng khususnya pada produk ikan sarden kaleng ukuran 155 gram. Produk cacat yang dimaksud seperti kaleng mengalami pesok, kembung dan bocor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kualitas produksi ikan sarden kaleng di PT. Sumber Yala Samudera. Penelitian ini menggunakan metode Seven Tools dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis proses produksi ikan sarden kaleng ukuran 155 gram. Dalam penelitian ini, 12000 sampel diperiksa selama 20 hari pengamatan, mengungkapkan tiga jenis kecacatan utama: cacat pesok, kembung, dan bocor. Cacat pesok menjadi jenis cacat yang paling sering terjadi dengan 70 kaleng, diikuti oleh cacat bocor 28 kaleng dan cacat kembung 21 kaleng. Kecacatan ini dipengaruhi oleh faktor manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Analisis menggunakan control chart (P chart) menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang keluar dari batas atas kendali (UCL) dan batas bawah kendali (LCL), menunjukkan bahwa proses produksi masih dalam kendali yang baik. Analisis FMEA menemukan bahwa faktor manusia memiliki nilai Risiko Prioritas Angka (RPN) tertinggi (315), diikuti oleh faktor mesin (147), faktor metode (75), faktor lingkungan (18), dan faktor material (18). Temuan ini memberikan wawasan yang berharga untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses produksi ikan sarden kaleng.

Copyrights © 2024