Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat perfeksionisme dan pemikiran bunuh diri pada mahasiswa kedokteran. Perfeksionisme dicirikan dengan hasrat yang tinggi untuk mencapai kesempurnaan, memiliki standar sangat tinggi atas kinerja diri, serta mengevaluasi diri sendiri secara berlebihan. Individu yang memiliki pemikiran bunuh diri berarti individu memiliki keinginan dan rencana untuk bunuh diri tetapi belum melakukan upaya bunuh diri secara terbuka. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survei. Partisipan pada penelitian ini, yaitu 78 mahasiswa kedokteran angkatan 2018-2022 yang sedang menjalani studi tahap preklinik atau klinik di Program Studi Kedokteran Universitas Airlangga. Alat ukur yang digunakan pada penelitian, yaitu Multidimensional Perfectionism Scale untuk mengukur perfeksionisme dan Scale for Suicidal Ideation untuk mengukur pemikiran bunuh diri. Analisis data penelitian dilakukan dengan teknik Spearman’s rho menggunakan Jamovi versi 2.3.21.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga dimensi perfeksionisme tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan pemikiran bunuh diri pada mahasiswa kedokteran dengan rincian pada socially prescribed perfectionism (r=0,200; p=0,080), self-oriented perfectionism (r=-0,018; p=0,877), dan other-oriented perfectionism (r=0,078; p=0,497).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023