JURNAL ISTINBATH
Vol 10, No 2 (2013): Edisi September 2013

HIBAH ORANG TUA KEPADA ANAK SEBAGAI PENGGANTI WARIS: TELAAH HERMENEUTIKA HUKUM TERHADAP PASAL 211 KOMPILASI HUKUM ISLAM

Al-Amin, M. Nur Kholis (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2013

Abstract

AbstrakSebagian masyarakat Indonesia melaksanakan kewarisan sebelum ada yang meninggal, umumnya ketika orang tua masih hidup dengan menggunakan usaha alternatif berupa hibah. Hal ini telah diberikan legalisasi dengan terumuskannya Pasal 211 KHI, yang seakan-akan memberikan legalisasi terhadap praktik kewarisan dengan menabrak ortodoksi kewarisan Islam. Oleh karena itu, hal tersebut menarik untuk ditelaah lebih lanjut apa yang melatarbelakangi penyusunan dan substansi hukum pada pasal tersebut. Tulisan ini berusaha untuk memahami substansi dan menakar nilai-nilai hukum yang tersimpan pada Pasal 211 KHI dengan menggunakan pendekatan “hermeneutika hukum”. Pembahasan dalam tulisan  ini berdasarkan pada kajian pustaka dengan pendekatan yuridis. Kajian bersifat kualitatif dengan menggunakan analisa deduktif. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa perumusan pasal 211 KHI tersebut tidak terlepas dari kajian sejarah yang melatarbelakanginya, serta menjelaskan nilai-nilai hukum yang terkandung di dalamnya. Di samping nilai-nilai hukum yang termuat di dalamnya, pasal 211 KHI mempunyai relevansi terhadap perkembangan hukum di Indonesia yang berupa integrasi konsep keadilan hukum dan kemanfaatan hukum Kata kunci: Waris, Kompilasi Hukum Islam, Hermeneutika Hukum Abstract a portion of society Indonesia implement inheritance before anyone died, generally when the parents are still living with the use of alternative businesses in the form of grants. This has given the legalization of terumuskannya with Article 211 GENGHIS , which seem to give the legalization of the practice of inheritance with bumping Islamic inheritance of orthodoxy. Therefore, it is interesting to analyzed further what aspects influenced the formulation and substance of the law in such article. This paper seeks to understand the substance and take the necessary legal values stored in sections 211 GENGHIS by using the approach of "legal hermeneutics". The discussion in this paper is based on a review of the literature with juridical approach. Study of qualitative nature by using deductive analysis. Based on the study that the author did it can be concluded that the formulation of article 211 of the GENGHIS is inseparable from the history of the study of melatarbelakanginya, as well as explaining the legal values contained therein. In addition to legal values contained therein, article 211 GENGHIS had relevance to the development of law in Indonesia which consists of the integration of the concept of Justice and benefit of law law. Keywords : Inheritance, compilation of Islamic law, Legal Hermeneutics

Copyrights © 2013