ABSTRAK Latar Belakang: Hipotiroid Konginetal merupakan penyakit yang banyak ditemui pada anak. Skrining dilakukan untuk melakukan deteksi dini terhadap bayi baru hari agar hipotiroid dapat segera diatasi sebelum anak berumur 1 bulan. Maka Skrining Hipotiroid Konginetal sangat penting untuk dilakukan. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian Skrining Hipotirioid Konginetal di Kabupaten Pinrang ditinjau dari beberapa aspek yaitu Input, Proses dan Output yang ini ditinjau dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 78 Tahun 2014. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi kualitatif dengan metode wawancara. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pinrang dan waktu pelaksanaan pada bulan April - Juni 2024. Penentuan sumber data pada informan penelitian dilakukan secara purposive sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Hasil: Skrining hipotiroid konginetal telah berjalan di Kabupaten Pinrang namun dalam pelaksanaannya permenkes no. 78 tahun 2014 belum diimplementasikan secara menyeluruh. Masalah utama dalam pelaksanaanannya adalah Petugas yang belum mendapatkan pelatihan yang memadai, kurangnya bahan medis habis pakai yang tersedia sehingga ada bayi yang tidak dapat diskrining, belum adanya SPO yang digunakan sehingga menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan Skrining ini berdasarkan Permenkes No. 78 Tahun 2014. Saran: Diharapkan kedepannya Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang dapat berbenah dalam berbagai aspek agar pelaksanaan dapat sesuai dengan Permenkes yang berlaku dan semua bayi mendapatkan kesempatan yang sama untuk diskrining. ABSTRACT Background: Congenital hypothyroidism is a disease that is often found in children. Screening is carried out to carry out early detection of newborn babies so that hypothyroidism can be treated immediately before the child is 1 month old. So Congenital Hypothyroid Screening is very important to do. Objective: This research was conducted to find out how the Congenital Hypothyroid Screening is implemented in Pinrang Regency in terms of several aspects, namely Input, Process and Output, which are reviewed in accordance with Minister of Health Regulation No. 78 of 2014. Method: The type of research used is quasi qualitative research with interview method. This research was conducted in Pinrang Regency and the implementation time was April - June 2024. Determination of data sources on research informants was carried out by purposive sampling. Informants in this study consisted of key informants, main informants and supporting informants. Results: Congenital hypothyroid screening has been running in Pinrang Regency, but in its implementation health regulation no. 78 of 2014 has not been implemented comprehensively. The main problems in its implementation are officers who have not received adequate training, a lack of consumable medical materials available so that there are babies who cannot be screened, there are no SOPs that are not used, which causes the implementation of this screening to be less than optimal based on Minister of Health Regulation No. 78 of 2014. Suggestion: It is hoped that in the future the Pinrang District Health Office can improve in various aspects so that implementation can be in accordance with the applicable Permenkes and all babies get the same opportunity to be screened.
Copyrights © 2024