ABSTRAK Pendahuluan: Stres adalah respon diri, baik secara fisik dan psikis terhadap tekanan internal atau eksternal. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya stres pada guru, termasuk guru pendidikan khusus sekolah luar biasa (SLB) bagi siswa tunagrahita. Permasalahan stres yang terjadi berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dengan orang tua siswa dan efikasi diri guru dalam mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar terhadap stres yang dimiliki guru pendidikan khusus siswa tunagrahita di SLB Bali. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling, dengan jenis purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah 60 guru pendidikan khusus tunagrahita pada tiga wilayah dengan jumlah guru pendidikan khusus tunagrahita terbanyak di Bali. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala PSS-10, skala komunikasi interpersonal, dan skala TSES. Hasil: Analisis regresi berganda menunjukkan komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar menjelaskan 69,3% variasi stres (F=62,427, p<0,001). Komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar dapat memprediksi penurunan kondisi stres. Pembahasan: Hipotesis penelitian ini diterima, variabel bebas berperan terhadap variabel terikat secara simultan maupun parsial. Simpulan: Komunikasi interpersonal dan efikasi diri mengajar berperan menurunkan stres guru pendidikan khusus siswa tunagrahita di SLB Bali. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki implikasi secara teoritis dan praktis untuk pihak terkait dalam upaya penurunan stres pada guru pendidikan khusus siswa tunagrahita. Kata kunci: Efikasi Diri Mengajar, Guru Pendidikan Khusus, Komunikasi Interpersonal, Stres, dan Tunagrahita
Copyrights © 2023