Artikel ini mengulas keterlibatan masyarakat Desa Wisata Jatiluwih dalam merumusan paket wisata sebagai salah satu strategi untuk mengoptimalkan potensi Desa Jatiluwih. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Jatiluwih pasca pandemi COVID-19 yang dinilai cenderung lambat jika dibandingkan dengan desa wisata lainnya yang ada di Bali, seperti Desa Wisata Panglipuran dan Ubud dari tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Berdasar pada hasil wawancara awal kepada pelaku pariwisata serta identifikasi mendalam melalui observasi langsung ke lapangan, ditemukan bahwa rendahnya visibilitas informasi di media digital dan sosial menjadi perhatian utama dalam menjawab permasalahan tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dirancang untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dalam mengidentifikasi peluang baru serta memenuhi kebutuhan masyarakat guna mengembangkan strategi pemasaran yang adaptif dan inovatif. Pelatihan dan pendampingan peserta kegiatan dilakukan secara interaktif selama pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan mempertimbangkan kebutuhan berdasar pada hasil identifikasi awal. Peserta tidak hanya mengikuti seminar, namun juga terlibat dalam diskusi dan praktek langsung dalam merancang paket wisata yang dituangkan dalam brosur wisata berbahasa Inggris. Keberhasilan kegiatan pengabdian tercermin pada meningkatnya visibilitas Desa Jatiluwih pada media digital dan sosial yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sejak bulan Agustus 2023.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024