Latar Belakang: Perkiraan WHO lebih dari 30% dari penduduk di dunia mengalami anemia, Di Indonesia pada tahun 2018 >15% kelompok usia remaja dan usia produktif menderita anemia. Di Provinsi Aceh usia terbanyak menderita anemia adalah usia 15-19 tahun sebesar 36,93%. Perkiraan Riskesdas pada tahun 2018, di Indonesia sekitar 32% remaja menderita anemia, maknanya sekitar 3-4 orang dari 10 orang remaja mengalami anemia. Hal tersebut dipengaruhi dipengaruhi dari kebiasaan asupan gizi yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden merupakan mahasiswa aktif Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim dengan teknik pengambilan sampel secara non-random (consecutive sampling) berjumlah 50 mahasiswa. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: hampir setengah mahasiswi tinggal bersama orang tua (36%), sebagian besar responden berasal dari status sosial-ekonomi rendah (60%). Sebagian besar mahasiswa mengalami anemia 33 orang (66%), dengan status gizi normal 22 orang (44%) dan indeks prestasi cukup sebanyak 33 orang (66%). Kesimpulan: Hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara status anemia dengan status gizi (IMT) pada mahasiswa fakultas kesehatan. Dan terdapat hubungan bermakna antara status anemia dengan indeks prestasi mahasiswa (IPK) pada mahasiswa fakultas kesehatan.
Copyrights © 2023