Osteoartritis adanya degenerasi kartilago, pembentukan tulang baru pada bagian pinggir sendi dan penurunan fungsi akibat penuaan. Salah satu tanda dan gejala pada osteoartritis yaitu nyeri sendi. Latihan ROM merupakan intervensi non farmakologi yang memberi dampak meringankan nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sesuai batas gerak klien sendiri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan metabolisme cairan sendi sinovial yang akan memberikan nutrisi pada tulang rawan sehingga nyeri dapat berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan osteoartritis di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi. Penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Hasil perhitungan sampel sebanyak 15 responden menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan hasil analisis nilai mean nyeri osteoartritis yang dialami responden sebelum melakukan Latihan ROM adalah 3.40 dan hasil nilai mean setelah melakukan Latihan ROM 2.47. Dari hasil uji statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai mean yang bermakna antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan Latihan ROM. Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test didapatkan nilai p Value 0.001 (p < 0.05) yang artinya ada pengaruh antara Latihan ROM terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan osteoartritis. Saran dari peneliti yaitu latihan ROM sebagai bahan masukan untuk menetapkan strategi menjadikan standar operasional prosedur dalam penanganan nyeri osteoartritis yang dilakukan 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari pada lansia dengan osteoartritis.
Copyrights © 2021