Penyakit tuberculosis (TBC) adalah penyakit kronis menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Angka kepatuhan minum obat pada penderita TBC di Puskesmas Setu II Kabupaten Bekasi belum memenuhi target nasional. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS, yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat (PMO).Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan PMO (Pengawas Menelan Obat) dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriftif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TBC yang mempunyai PMO Di Puskesmas Setu II Kabupaten. Sebanyak 30 responden yang terlibat dalam penelitian yang diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji statistic P Value = 0,009 (p <0.05), artinya terdapat hubungan antara Peran PMO dengan kepatuhan minum obat tuberculosis paru di Puskesmas Setu II Kabupaten Bekasi. Dari hasil analisa diperoleh nilai OR = 13.000, bahwa peran PMO yang aktif berpeluang 13 kali untuk patuh dalam minum obat dibandingkan dengan peran PMO yang tidak aktif. Penderita tuberculosis diharapkan dapat minum obat secara teratur, PMO dan keluarga diharapkan selalu mengawasi dan memotivasi pasien Tuberculosis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021