Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) memiliki manfaat tidak hanya dapat dikonsumsi tetapi juga digunakan sebagai bahan industri. Peningkatan hasil jagung manis yang dilakukan dengan pemupukan anorganik secara berlebihan tanpa dibarengi dengan penambahan bahan organik berakibat buruk bagi tanah. Aplikasi kompos solid dan pupuk hayati dengan konsorsium bakteri selulolitik merupakan alternatif dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan hayati tanah. Penelitian bertujuan mengetahui kombinasi dosis pupuk N, P, K, solid dan hayati terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis dalam mengurangi penggunaan pupuk N, P, K. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, sembilan perlakuan dengan tiga ulangan sebagai berikut: 100% pupuk N, P, K; 100% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1); 75% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1); 75% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1)+pupuk hayati (10 ml/tanaman); 50% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1)+pupuk hayati; 25% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1)+pupuk hayati (10 ml/tanaman); 0% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1)+pupuk hayati (10 ml/tanaman); 0% Pupuk N, P, K+kompos solid (30.000 kg.ha-1); 0% Pupuk N, P, K+pupuk hayati (10 ml/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi 75% pupuk N, P, K dengan kompos solid 30 t.ha-1 dan pupuk hayati 10 ml.l-1 (tiga kali aplikasi) menghasilkan tinggi tanaman, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot dan hasil bobot tongkol berkelobot per m2 pada tanaman jagung manis varietas Bonanza F1. Pemberian kompos solid dan pupuk hayati mampu mengurangi penggunaan pupuk N, P, K sebesar 25%.
Copyrights © 2024