Transportasi laut telah memiliki peran yang sangat signifikan dalam perdagangan sejak zaman dahulu kala di Nusantara. Saat itu, perkembangan teknologi perkapalan menjadi pendukung utama bagi aktivitas ekonomi, menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara maritim sejak zaman dahulu. Meskipun kapal-kapal tradisional kini tergantikan oleh teknologi modern seperti kapal bermesin disel untuk pelayaran jarak jauh, namun peran mereka masih terasa kuat di wilayah lokal/antar pulau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana peran pelayaran rakyat mendukung peningkatan akses antar wilayah. Wilayah laut Indonesia yang luas, mencapai 3.257.483 km2 atau sekitar 2/3 dari total wilayahnya, menjadikan transportasi laut (kapal) sebagai salah satu moda transportasi utama dalam era globalisasi. Mengenali urgensi peran transportasi ini, angkutan laut perlu diatur dengan baik dalam sistem transportasi nasional yang terpadu. Sistem ini harus mampu mengoordinasikan peran pemerintah sebagai regulator, pengusaha sebagai operator, dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Lebih dari sekadar menjadi penghubung antar wilayah, sistem transportasi juga harus menjamin keselamatan. Seperti moda transportasi lainnya, angkutan laut memiliki risiko yang perlu dikelola dengan baik. Kemampuan mengelola pelayaran menjadi kunci untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul. Kecelakaan akibat kelalaian memiliki potensi kerugian, baik secara materiil maupun non-materiil. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif antara pihak terkait sangat penting untuk mengatur keselamatan pelayaran. Kata Kunci: Angkutan Laut, Keselamatan Kapal dan Kecelakaan kapal
Copyrights © 2024