Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN MATA AIR UMBULAN SEBAGAI KAWASAN WISATA SEJARAH Mone, Oris Ismael; Alfian, Rizki; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umbulan Water Springs is one area that has historical value that needs to be developed and preserved. Efforts to conserve aquatic ecosystems are necessary to ensure the sustainability of the utilization of springs as well as to prevent and cope with the negative impacts caused by the exploitation of the springs. The research was conducted at Mata Umbulan, Pasuruan Regency, East Java. Research activities are divided into three stages: data collection, data analysis using SWOT analysis, and formulation of recommendations. From the results of the research obtained several strategies from the SWOT matrix which then formulated into several priority strategies development Umbulan springs area is, utilizing government policy in terms of the development of historic areas in an effort to maintain and develop the historic area in the Umbulan springs, in cooperation with government agencies and universities to develop and preserve the Umbulan springs, multiply the plants around the springs by planting crops in an effort to conserve the springs environment, utilize retribution and maximize the participation of local communities in maintaining the sustainability of the area to improve the quality of water resources. The conclusion is the strategy of the development of the main springs area is an aggressive growth strategy (Growth oriented strategy), so the strategy that must be established in developing Umbulan Springs area as one of the historical tourism area in Pasuruan Regency is to support aggressive growth policy by exploiting opportunities and strengths that exist in the springs region. Mata Air Umbulan merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai sejarah yang perlu untuk dikembangkan dan dilestarikan. Upaya konservasi ekosistem mata air sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan pendayagunaan mata air serta mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan eksploitasi mata air. Penelitian dilaksanakan di Mata Air Umbulan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan penelitian terbagi dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisis data menggunakan analisis SWOT, dan perumusan rekomendasi. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa strategi dari matriks SWOT yang kemudian dirumuskan menjadi beberapa prioritas strategi pengembangan kawasan mata air Umbulan yaitu, memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam hal pengembangan kawasan bersejarah dalam upaya menjaga dan mengembangkan kawasan bersejarah yang ada di kawasan mata air Umbulan, bekerja-sama dengan instansi pemerintah dan perguruan tinggi guna mengembangkan dan menjaga kelestarian mata air Umbulan, memperbanyak tanaman di sekitar kawasan mata air dengan menanam tanaman dalam upaya konservasi lingkungan mata air, memanfaatkan retribusi dan memaksimalkan peran serta masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian kawasan guna meningkatkan kualitas sumber daya air. Diperoleh kesimpulan berupa strategi pengembangan kawasan mata air yang utama yaitu strategi pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy), sehingga strategi yang harus ditetapkan dalam mengembangkan kawasan Mata Air Umbulan sebagai salah satu kawasan wisata sejarah di Kabupaten Pasuruan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada di kawasan mata air.
KAJIAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA COBAN RONDO SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA KABUPATEN MALANG Kogoya, Wes; Setyabudi, Irawan; Alfian, Rizki
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is an agrarian country with all its natural and cultural resources. Indonesia's strategic location is a major factor that is very influential on the development of the nation and state. Currently, tourism is growing rapidly along with the increasing number of visitors visiting. In addition, tourism is also an important sector for economic growth in Indonesia. In this research is done by collecting data by direct observation to the object to know the daily activities of the local community. The management in Coban Rondo area development as ecotourism. From the results of research on the potential assessment and development of Coban Rondo area as an ecotourism area of Malang Regency. Can be concluded in the form of sustainable development strategy of Coban Rondo natural tourist area. The main one is an aggressive management strategy that is a very profitable strategy because it addresses opportunities and strengths so that it can take advantage of existing opportunities in the form of local government policy in the implementation of natural ecotourism area management Coban Rondo. Indonesia merupakan negara agraris dengan segala potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki. Letak Indonesia yang strategis merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh pada pembangunan bangsa dan negara. Saat ini pariwisata berkembang pesat seiring meningkatnya jumlah wisatan yang berkunjung. Selain itu pariwisara juga merupakan sektor penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke objek untuk mengetahui aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Pihak pengelola dalam pengembangan kawasan Coban Rondo sebagai ekowisata. Dari hasil penelitian tentang kajian potensi dan pengembangan kawasan Coban Rondo sebagai kawasan ekowisata Kabupaten Malang. Dapat di simpulankan berupa strategi pengembangan secara berkelanjutan kawasan wisata alam Coban Rondo. Yang utama yaitu strategi pengelolaan yang agresif yaitu strategi yang sangat menguntungkan karna menujukan peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada berupa kebijakan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan kawasan ekowisata alam Coban Rondo.
PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP ALUN-ALUN KOTA MALANG Taty, Delviany Lisonio; Alfian, Rizki; Soelistyari, Hesti Triana
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A city developed not only in its physical form but also will grow with its people. The urban center is often regarded as a public place, where the center of all urban activities, whether political, social or economic, with a high physical development, it can be utilized by all interested people freely. Malang town square consists of locations that hasits own uniqueness. The conditions created in the town square give a perception and preference for the visitors in assessing the aspects to give an opinion about the location whether it is liked or disliked. This study aimed to (1) explain the perceptions and preferences of the community to Malang Town Square; (2) explain the design of the square based on perceptions and preferences. This research was carried out in Malang Town Squarefrom July to August 2016. The method used in this research was quantitative descriptive/calculation. The questionnaire data analysisused the Chi-Square Analysis. Based on the result, it can be concluded that there is a significant effec on perception and visitor preference towards beautyaesthetic and recreation place, flowering plant element, pondelement, and round crop shape. The recommendation for the management of Malang Town Square based on the equation value are: 1) 75% of respondents wanted Malang Town Square in order with regular or with different types of plants. 2) 73.33% of respondents wanted the square with a garden that has plants / flowering trees. 3) 61.67% as a place of recreation. Suatu kota tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi akan berkembang bersama dengan masyarakatnya. Kawasan pusat kota seringkali dianggap sebagai tempat publik/ruang publik, yaitu tempat berpusatnya segala aktivitas masyarakat kota, baik yang bersifat politik, sosial maupun ekonomi, dengan perkembangan fisik yang tinggi, dapat dimanfaatkan oleh semua orang yang berkepentingan secara bebas. Alun-alun kota malang terdiri dari lokasi yang memiliki keunikan tersendiri antara satu sama lain. Kondisi yang tercipta di Alun alun menimbulkan persepsi dan preferensi bagi pengunjung dalam menilai aspek-aspek untuk memberikan suatu pendapat mengenai lokasi yang dianggap disukai dan tidak disukai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan persepsi dan preferensi masyarakat terhadap Alun-alun Kota Malang; (2) menjelaskan desain Alun-alun berdasarkan persepsi dan preferensi. Penelitian ini di laksanakan di Alun-alun Kota Malang pada bulan Juli sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif/hitungan, Pengolahan dan analisis data kuesioner responden menggunakan Ujianalisis Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara jenis kelamin pada persepsi dan preferensi pengunjung terhadap keindahan estetika dan tempat rekreasi, elemen tanaman berbunga, elemen kolam, dan bentuk tajuk tanaman bulat. Rekomendasi untuk pengelolaan Alun-alun Kota Malang di lihatdari nilai persamaan adalah: 1) 75% responden menginginkan Alun-alun Kota Malang di tata dengan teratur atau dengan jenis tanaman yang beragam. 2) 73,33% responden menginginkan Alun-alun dengan taman yang memiliki tanaman/pohon berbunga. 3) 61,67% sebagai tempat rekreasi.
PENGELOLAAN KAWASAN WISATA PREDATOR FUN PARK Di TLEKUNG, KOTA BATU suma sala, Melkisedek syukur EL; Alfian, Rizki; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research can are conducted for 1 month starting in April until the month of May 2015. This study aimed to determine and compare the combination treatment in feed rations Ducks Mojosari with duck egg production. The study used a completely randomized design because what if there was a very noticeable difference then continued by real difference. and each treatment can be repeated three times resulting in 21 experimental unit, The results showed that consumption is highest in treatment A0B2 which is a mixture of feed materials between Conch rice field 25% Rice bran 75% with the average of the highest value in the treatment of A0B2 gr / head / day. At intake and feed conversion with the highest value of 7.07%. Average feed conversion highest in A0B3 treatment (without the use of parched rice paddy conch + 45%), the effect of treatment (conch rice fields and parched rice) to feed conversion. It means giving different treatment would result in an average feed conversion was significantly different. Average feed conversion highest in A0B3 treatment (without the use of parched rice paddy snail + 45%). Average daily production of eggs The highest research results on A0B3. and the lowest in treatment A1B1. Based on the results of analysis of variance has been done, note that there is no effect of parched rice and paddy snails to total egg production. Average egg production research results reach the highest egg production in A0B3, and the lowest in treatment A1B1. Based on the results of analysis of variance has been done, it is known that there is no effect of parched rice and paddy snails to total egg production. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu konsep Kegiatan pemeliharan pada kawasan Predator Fun Park. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada tapak, baik pada kegiatan pemeliharaan elemen keras dan kegiatan pemeliharaan elemen lunak. Agar eksistensi kawasan Predator Fun Park dapat berfungsi dengan baik,maka diperlukan adanya pengelolaan lanskap, Penelitian ini menggunakan metode Swot observasi/pengamatan secara langsung,wawancara serta penyebaran kuisioner dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait (pemerintah desa). Hasil penelitian menunjukan bahwa Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi di verisifikasi, artinya pengelolaan eksisting berada dalam kondisi baik namun desain ini akan mengalami tantangan yang dari lingkungannya untuk terus berlanjut (sustainable) apabila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh sebab itu dalam pengelolaan kawasan wisata Predator Fun Park direkomendasikan untuk memperbanyak ragam strateginya. Prioritas Pertama, Dalam pengelolaan kawasan wisata Predator Fun Park, aspek yang pertama perlu dipertimbangkan adalah aspek biofisik tapak.Prioritas kedua, Pengembangan identitas kawasan. Kawasan wisata predator fun park yang berpotensi untuk menjadi area wisata ekologi atau rekreasi perlu untuk membentuk identitas kawasannya. Identitas ini dapat diaplikasikan dalam bentuk elemen-elemen desain pembentuk lanskap. Dalam hai ini seperti kandang buaya dan vegetasi pendukungnya.Prioritas ketiga, pengelolaan kawasan wisata predator fun park perlu pengelolaan bangunan maupun tata hijau di kawasan yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Prioritas keempat, Mendesain fasilitas dan utilitas penunjang bagi kawasan wisata predator fun park. Prioritas kelima, Menyusun tata letak bangunan baik kandang buaya, kandang ular, caffe, dan lainnya yang sesuai bagi kawasan wisata predator fun park.
DESAIN LANSKAP JALAN PADA KAWASAN PERUMAHAN VILLA BUKIT TIDAR, MALANG-JAWA TIMUR Lak'apu, Mieswandi Petronikus; Setyabudi, Irawan; Alfian, Rizki
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Landscape is one of the most important parts in a residential area. The existence of a road landscape In a residential area is also very important for the surrounding community. In the city of Malang there are many housing, one of which is ousing Bukit Tidar-Malang. Facilities provided by the manager of housing that is educational facilities, health, mini market, environmental parks and so forth. This research was conducted in the residential area of Villa Bukit Tidar-Malang. The method used in this research is qualitative method. The concept developed in this study is the concept of space consists of the reception area (welcome area), the concept of vegetation (shade vegetation, steering, noise control), the concept of circulation (pedestrian circulation), the concept of facilities (environmental park) and the concept of activity (jogging track ). The result of this research is the image of site plan, perspective, and detail which is expected to give comfort, beauty, and aesthetics and can be enjoyed for the people who live In Bukit Tidar-Malang housing complex. Lanskap jalan merupakan satu bagian terpenting dalam suatu kawasan perumahan. Keberadaan lanskap jalan Di kawasan perumahan juga sangat penting bagi masyarakat sekitar. Di kota Malang terdapat terdapat banyak perumahan, salah satunya yaitu perumahan Villa Bukit Tidar-Malang. Fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola perumahan yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, mini market, taman lingkungan dan lain sebagainya. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan perumahan Villa Bukit Tidar-Malang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu konsep ruang terdiri dari ruang penerima (welcome area), konsep vegetasi (vegetasi peneduh, pengarah, pengendali bising), konsep sirkulasi (sirkulasi pejalan kaki), konsep fasilitas (taman lingkungan) dan konsep aktivitas (jogging track). Hasil dari penelitian ini berupa gambar site plan, perspektif,dan detail yang diharapkan dapat memberi kenyamanan, keindahan, dan estetika serta dapat dinikmati bagi masyarakat yang tinggal Di perumahan Villa Bukit Tidar-Malang.
EVALUASI KEINDAHAN LANSKAP PANTAI JELANGKUNG DAN BAJULMATI DI DESA GAJAH REJO, KECAMATAN GEDANGAN, KABUPATEN MALANG Dasalaku, Thomas; Alfian, RizkI; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beauty is a condition that causes a wonderful feeling, includes physical and non-physical. Beautiful environment provides a wonderful atmosphere for those who are in that place. Aesthetics is any matter of the beauty that is in the person's vision. That view can be considered as something that is relative and certainly not the same bias. This research was conducted in the coastal village Jelangkung and Bajulmati Gajahrejo, Gedangan sub-district, Malang regency, when the study started from March 2016 to August 2016. The method used in this study is related to the experimental method of research locations, respondents, data analysis, and visual evaluation landscape. Estimation of visual quality is done through the method of SBE (Scenic Beauty Estimation) to estimate the value of the beauty of the landscape based on a particular panorama. Estimation of the aesthetics of the scenic landscape of the study area using the distribution of grades 1-10 rating. The following process is a beauty class classification based on the interval score. Interval values are divided into three classes of beauty (High, Medium, Low). The interval depends on the value and distribution of SBE obtained from each respondent. From the calculation of the value of the beauty it can be seen that there is value in the landscape between (High, Medium, Low). So the lower percentage of aesthetic landscape necessary to add facilities such as Gazebo, Benches, Volly beach. Keindahan adalah suatu keadaan yang menyebabkan perasaan indah, meliputi fisik maupun non fisik. Lingkungan hidup yang indah memberikan suasana indah bagi yang berada di tempat tersebut. Estetika merupakan segala hal yang menyangkut keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandangan itu dapat dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relative dan tidak bias dipastikan sama. Penelitian ini dilakukan di kawasan pantai Jelangkung dan Bajulmati desa Gajahrejo, kecamatan Gedangan, kabupaten Malang, waktu penelitian dimulai dari Maret 2016 sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental berkaitan dengan penelitian lokasi, responden, analisa data, dan evaluasi visual lanskap. Pendugaan kualitas visual dilakukan melalui metode SBE (Scenic Beauty Estimation) untuk menduga nilai keindahan lanskap berdasarkan panorama tertentu. Pendugaan nilai keindahan suatu scenic pada lanskap lokasi studi menggunakan sebaran nilai rating 1-10. Proses berikut adalah klasifikasi kelas keindahan berdasarkan interval skor. Interval nilai tersebut dibagi menjadi 3 kelas keindahan (Tinggi, Sedang, Rendah). Interval tersebut tergantung dari nilai dan sebaran SBE yang didapat dari masing?masing responden. Dari hasil perhitungan nilai keindahan tersebut dapat diketahui bahwa pada suatu lanskap terdapat nilai antara (Tinggi, Sedang, Rendah). Sehingga pada lanskap yang nilai estetikanya rendah perlu ditambahkan fasilitas berupa Gazebo, Bangku, Volly pantai.
EVALUASI LANSKAP PANTAI BERBASIS NILAI ESTETIKA DI PANTAI KONDANG MERAK, DESA SUMBER BENING, KABUPATEN MALANG Riski, Riski; Alfian, Rizki; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to 1) Determine and assess the visual quality of the Kondang Merak landscape based on the estimation of kindiness through Scenic Beauty Estimation. 2) Recommendation of landscape tourism design model of Kondang Merak beach. This research was conducted in Kondang Merak Beach Area, Sumber Bening Village, Bantur - Malang Regency. The study was conducted for 4 months from April to August 2017 used Scenic Beauty Estimation SBE? = (Z?? - Z??) x 100. Estimate the beauty of a landscape using a scale of values between 1-10. The classification of values is divided into 3 categories of beauty value, high category, medium and low category. Analysis has been done, it is known that the highest value of SBE with a value of 50-86. SBE of medium value with a value of 30-49 and low SBE with value of 0-29. For high value category is recommended gazebo making along the shoreline. for the category of medium value is recommended making the coastal tower, and for the low value category recommended making home stay on vacant land that has not been developed/ utilized. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menentukan dan menilai kualitas visual lanskap Pantai Kondang Merak berdasarkan pendugaan nilai kindahan melalui Scenic Beauty Estimation. 2) Rekomendasi model desain penataan lanskap wisata Pantai Kondang Merak. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Kondang Merak, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan April sampai bulan Agustus 2017 melalui Scenic Beauty Estimation SBE? = (Z?? - Z??) x 100. Pendugaan nilai keindahan suatu lanskap pada menggunakan skala nilai antara 1-10. Klasifikasi nilai dibagi menjadi 3 kategori nilai keindahan, yaitu kategori tinggi, sedang dan kategori rendah. Analisa yang dilakukan, diketahui bahwa nilai SBE tinggi dengan nilai 50-86. SBE sedang dengan nilai antara 30-49 dan SBE rendah dengan nilai 0-29. Untuk kategori nilai tinggi direkomendasikan pembuatan gazebo disepanjang tepian pantai. Untuk kategori nilai sedang direkomendasikan pembuatan menara penjaga, dan untuk karegori nilai rendah direkomendasikan pembuatan home stay pada lahan kosong yang masih belum dikembangkan/ dimanfaatkan.
EVALUASI ESTETIKA LANSKAP JALAN PADA JALAN RAYA SOEKARNO HATTA KOTA MALANG Mbete Tani, Maximus Seno; Alfian, Rizki; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aesthetic qualities assessment on sidewalks needs to be done to find out people's perceptions and preferences regarding the characteristics of the road landscape environment especially in relation to the use and influence of the curb trees visually. This study aims to study and evaluate the visual aesthetic qualities of trees in the landscape of the road and to study the visual perceptions of canopy and flower form on the trees. The simulation study was conducted on the landscape of Soekarno Hatta Road Malang City, considering the function of the road as a common circulation path and has a clear landuse. This research was conducted by survey method, literature study and simulation. Stages of research activities include: (1) preparation stage, (2) implementation stage and (3) data processing and recommendation stage. At the processing stage carried out the processing and analysis of questionnaire data of respondents who have done using SBE and SD. The identification done on Soekarno Hatta road landscape to the type and number of trees there are several types of vegetation Trembesi (Samaneasaman) with the amount of 50, Mangga (Mangiferaindica) with the amount of 5, Angsana (Pterocarpusinsidus) with the number of 65 and Palem king (Roystonearegia) The analysis of visual quality performed, it is known that the highest value of SBE has an average value between 47.05-87,26, the value of SBE is having average value between 20,76-43,34, low value of SBE has the average value, average between 2.62-19.53. Semantic Differential Analysis conducted, it is known that the highest SD value has a value> 1.7. A high-quality visual landscape represents a landscape that looks cool, beautiful, spacious, organized, and clean. Analysis performed, it is known that the lowest SD value has a value 1,7. Lanskap kualitas visual tinggi menggambarkan lanskap yang terlihat sejuk, indah, luas, tertata, dan bersih. Analisa yang dilakukan, diketahui bahwa nilai SD terendah memiliki nilai < 1,7. Lanskap kualitas visual rendah menggambarkan lanskap yang terlihat gersang, sempit, berantakan, jelek dan kotor.
EVALUASI FUNGSI VEGETASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENYAMANAN TERMAL LANSKAP JALAN KOTA MALANG Uran, Rofinus Seri; Alfian, Rizki; Soelistyari, Hesti Triana
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most of the streetscape in Malang are less concerned with the physical and social conditions of streetscape, pavement elements, and vegetation maintenance on the streetscape. streetscape plays an important role in building environmental, spatial, and visual characteristics in order to provide an urban identity, especially in Idjen Boulevard and Langsep Street in Malang City which has different character of different roads. This study aims to: 1) identify the pathway green vegetation of roads on New Boulevard and Langsep Street ; 2) analyze the thermal comfort of the road landscape in Idjen Boulevard and Langsep Street; 3) evaluate the comfort level in Idjen Boulevard and Langsep Street. The method used by the convenience index analysis is the THI approach. The THI values obtained were then analyzed using the standards of Laurie (1990). Field observations show the Idjen Boulivard has a value of THI 28.52 and Langsep Street has value of THI 27.60. THI value of both roads are beyond the THI comfort value of 21-27 Idjen Boulevard 31.01-31.54 ° C with humidity 56.19-57.74%, and Langsep Street 29.51-40.84 ° C with humidity 58.67-60.86%. This is influenced by the density of the tree canopy and the spacing of trees on the streetscape. The temperature of the air and humidity can be modified by selecting the appropriate shade vegetation species. To scale the road in the city, so it is necessary to use shade plants with plant canopy that has a root system that does not damage the road construction, branching plants are not easily broken and easy in maintenance. Sebagian besar lanskap jalan Kota Malang kurang memperhatikan kondisi fisik dan sosial lanskap jalan, elemen perkerasan, dan pemeliharaan vegetasi pada lanskap jalan. Lanskap jalan berperan penting dalam membangun karakter lingkungan, spasial, dan visual agar dapat memberikan suatu identitas perkotaan khususnya di Jalan Besar Idjen dan Jalan Raya Langsep di Kota Malang yang memiliki karakter jalan berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi vegetasi jalur hijau lanskap jalan di Jalan Besar Idjen dan Jalan Raya Langsep, 2) menganalisis kenyamanan thermal lanskap jalan di Jalan Besar Idjen dan Jalan Raya Langsep, 3) mengevaluasi tingkat Kenyamanan di Jalan Besar Idjen dan Jalan Raya Langsep. Metode yang digunakan analisis indeks kenyamanan adalah pendekatan THI. Nilai THI yang didapat kemudian dianalisis menggunakan standar dari Laurie (1990). Pengamatan di lapangan menunjukkan Jalan Besar Idjen memiliki nilai THI 28,52 dan Jalan Raya Langsep nilai THI 27,60. Nilai THI kedua jalan tersebut berada diluar nilai kenyamanan THI yaitu 21-27. Jalan Besar Idjen 31,01-31,54°C dengan kelembaban 56,19-57,74%, dan Jalan Raya Langsep 29,51-40,84°C dengan kelembaban 58,67-60,86%. Hal ini dipengaruhi oleh kerapatan tajuk pohon dan jarak tanam pohon pada lanskap jalan. Suhu udaradan kelmbaban dapat dimodifikasi dengan memilih jenis vegetasi penaung yang sesuai. Untuk skala jalan di kota, sehingga perlu digunakan tanaman penaung dengan tajuk tanaman yang mempunyai system perakaran yang tidak merusak konstruksi jalan, percabangan tanaman tidak mudah patah dan mudah dalam pemeliharaannya.
STUDI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUNG NELAYAN DI DESA SUMBER BENING KABUPATEN MALANG Dedi, Dedi; Alfian, Rizki; Soelistary, Hesti Triana
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fishing village of Sumber Bening Village is a transitional area between terrestrial ecosystems and marine ecosystems that have a wealth of renewable resources managed into fisheries, marine and education areas. This study aims to determine the concept of development of the village area. This research is located in Sumber Bening Village, Bantur District, Malang Regency, East Java, this research was started from May - July 2017 and the method used was qualitative method with data retrieval in 3 ways: 1. Primary, 2. Secondary and 3. FGD and Total response questionnaire amounted to 30 people. Potentials that exist in the fishing village, among others, estuaries, mangrove tours and culinary tours. The concept of development in the village of fishermen in Sumber Bening Village is how to create a region of fishing village into a region that remains natural to stay awake by following the times. The concept of this planning is a model of recommendation drawing that will be adapted to Landscape character and potential in the area of fisherman's village such as: Access road, welcome area, sales of accessories, parking, lighting, additional facilities, mangrove tours, boat access road and breakwater. Kampung nelayan di Desa Sumber Bening merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang memiliki kekayaan sumberdaya yang dapat diperbaharui dan dikelola menjadi kawasan perikanan, bahari dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsep pengembangan kawasan kampung. Penelitian ini berlokasi di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, penelitian ini di mulai bulan Mei ? Juli 2017dan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengambilan data dengan 3 cara : 1. Primer, 2. Sekunder dan 3. FGD dan Total respon kuisioner berjumlah 30 orang. Potensi yang ada di kampung nelayan antara lain, muara, wisata mangrove dan wisata kuliner. Konsep pengembangan di kawasan kampung nelayan di Desa Sumber Bening yaitu bagaimana cara menciptakan kawasan kampung nelayan menjadi kawasan yang tetap alami tetap terjaga dengan mengikuti perkembangan jaman. Konsep perencanaan ini berupa model gambar rekomendasi yang akan disesuaikan dengan karakter Lanskap dan potensi yang ada di kawasan kampung nelayan seperti : Akses jalan, welcome area, penjualan aksesoris, parkir, penerangan, penambahan fasilitas, wisata mangrove, akses jalan perahu dan pemecah ombak.