Artikel ini membahas nilai Profil Pelajar Pancasila dan kajian makna yang terdapat dalam cerpen Kompas. Cerpen kompas yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak tiga judul yang terdiri atas (1) Hawa Panas ditulis oleh Silvester Petara Hurit (2022), (2) Khasiat Embun Pohon Putih Ahda Imran (2022), (3) Bukan Bocah Biasa ditulis oleh Ketut Sugiartha (2022). Analisis data dilakukan dengan tahapan (1) membaca intensif, (2) menandai data yang mengandung Profil Pelajar Pancasila, (3) menganalisis data, dan (4) menarik simpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari ketiga cerpen tersebut, nilai berkebinekaan global merupakan nilai yang paling banyak dominan dengan jumlah data 15 atau 36,59%. Selanjutnya, nilai yang paling sedikit tingkat kemunculannya adalah nilai kreatif dengan angka kemunculan 2 atau 4,88%. Tingginya kemunculan nilai berkebinekaan global membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat tinggi perasaan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Untuk nilai kreatif yang jumlahnya sedikit ditemukan dalam penelitian ini disebabkan ketiga cerpen tersebut tidak dikategorikan dalam genre fantasi ataupun fiksi ilmiah. Kajian makna yang ditemukan dalam penelitian ini sebagian besar cerpen kompas memiliki makna leksikal dan makna gramatikal. Untuk makna referensi dan makna kiasan hanya terdapat di beberapa cerpen. Hal ini menyimpulkan bahwa cerpen Kompas dapat dipahami secara lugas oleh para pembaca umum.
Copyrights © 2023