Pelayanan antenatal pada ibu hamil dengan malaria merupakan bagian dari pelayanan antenatal terpadu yang difokuskan pada penanganan malaria ibu hamil melalui deteksi dini, pengobatan dan pencegahan malaria serta komplikasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi pelayanan antenatal terpadu malaria pada ibu hamil dari aspek komunikasi,disposisi, ketersediaan sumberdaya dan struktur birokrasi di Puskesmas Tobelo Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan informan dengan cara purposif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan antenatal terpadu malaria pada ibu hamil belum dilaksanakan oleh bidan sesuai dengan pedoman penanganan dan pencegahan malaria pada ibu hamil. Hal ini dipengaruhi kurangnya tenaga bidan dan belum adanya SOP yang jelas dan banyak bidan yang belum mengikuti pelatihan tentang pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil. Komunikasi pemberi informasi tentang pelayanan antenatal terpadu pada ibu hamil dengan malaria melalui pimpinan, tenaga bidan untuk melaksanakan pelayanan antenatal terpadu malaria masih kurang. Disposisi sikap bidan ditunjukkan dengan keinginan dan kemauan dalam mensosialisasikan pelayanan antenatal terpadu malaria. Namun dalam pemberian OAM, bidan masih ragu karena pernah mengalami kematian ibu hamil dengan malaria yang diberi OAM. Belum adanya SOP dan pelatihan sudah diberikan tetapi belum semua bidan mengikutinya. Antenatal care to pregnant women with malaria was a part of an integrated antenatal care; this antenatal care was focused on managing pregnant women with malaria through early detection, treatment and prevention of malaria and its complication. Objective of the study was to analyze the implementation of an integrated antenatal care and malaria service to pregnant women, and the analysis included communication, disposition, availability of resources and bureaucracy structure aspects in Tobelo primary healthcare center (puskesmas), Tobelo district, North Halmahera district, North Maluku province. This was an observational study with qualitative approach. Selection of informants was conducted using purposive sampling. Data were collected through in-depth interview. Content analysis was applied in the data analysis. Results of the study showed that integrated antenatal care and malaria service to pregnant women were not performed properly by midwives.They did not perform the service according to the guideline on the management and prevention of malaria on pregnant women. This was caused by insufficient number of midwives, no clear standard operating procedure (SOP), and a number of midwives who had not attended in the training on prevention and management ofpregnant women with malaria. Communication among people who provided information on the integrated antenatal care to pregnant women with malaria was conducted throughthe leader. The number of midwives who implemented integrated antenatal care and malaria service was still insufficient. Disposition of midwives’ attitude was shown by willingness and eagerness in socializing integrated antenatal care and malaria service. However, midwives were still reluctant in giving OAM due to past experiences about the dead of pregnant women with malaria and OAM treatment. Standard operating procedure was not formulated. Training had been performed; however, not all midwives had been trained.
Copyrights © 2013