Makna Tuturan Ritual Kabhasi Pada Masyarakat Muna”. Skripsi. Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Halu Oleo, Kendari. Pembimbing I: Prof. Dr. La Niampe, M.Hum. Pembimbing II: Dr. H.Muh.Yazid, Lc.,M.Pd. Tradisi lisan merupakan tolak ukur dalam kehidupan manusia sebagai pedoman bertindak. Tradisi lisan dalam bentu ritual merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat. Agar tradisi lisan yang dalam penyebarannya dari mulut ke mulut dan turun temurun tidak hanya menjadi milik orang-orang tua yang sudah lanjut usia melainkan milik anak-anak muda yang menjadi pewarisnya. Oleh sebab itu, tradisi lisan dalam bentuk sastra lisan harus dijaga dan dilestarikan karena tradisi lisan adalah salah satu unsur kebudayaan nasional. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah makna apakah yang terkandung dalam tuturan ritual kabhasi pada masyarakat Muna? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna tuturan ritual kabhasi pada masyrakat Muna. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data lisan. Sumber data adalah masyarakat Desa Bonea Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna yang mengetahui dengan jelas mengenai ritual kabhasi pada masyarakat Muna. Teknik pengumpulan data adalah teknik rekam, teknik catat, teknik elisitasi. Teknik analisis data adalah teknik deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semantik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa tuturan ritual kabhasi masyarakat Muna memiliki makna yang dalam baik makna secara denotatif maupun makna secara konotatif. Tuturan yang dituturkan oleh orang yang melakukan ritual kabhasi untuk memanggil oranng yang di bhasi atau orang yang dituju.
Copyrights © 2016