Kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan kriteria dalam penilaian, mengharuskan pendidik dan satuan pendidikan menetapkan kriteria minimal yang menjadi tolok ukur pencapaian kompetensi. Oleh karena itu, diperlukan panduan yang dapat memberikan informasi tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal yang dilakukan di satuan pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan Peningkatan Kinerja Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) di MIN 5 Kota Banda Aceh. Subjek penelitian: 44 orang guru MIN 5 Kota Banda Aceh. Strategi penyelesaian masalah yang digunakan adalah melalui Bimtek. Penilaian kinerja guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal di MIN 5 Kota Banda Aceh dapat dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan guru dalam kegiatan Bimtek. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kegiatan sosialisasi Bimtek mengenai prosedur penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan Kurikulum 2013 (K13) di MIN 5 Kota Banda Aceh memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan KKM. Hal ini ditandai dengan meningkatnya skor KKM yang dibuat oleh guru pada setiap siklus yaitu siklus I, 69,95 % (proposisi 0,70) dan Siklus II, 83,09% (proposisi 0,83). Berdasarkan hasil analisis ketuntasan guru dalam menetapkan KKM membuktikan, 44 orang guru atau 100% guru telah tuntas/kompeten dalam menetapkan KKM. Dengan demikian, secara signifikan guru MIN 5 Kota Banda Aceh telah tuntas/kompeten dalam menetapkan KKM, karena persentase guru yang telah tuntas/kompeten dalam menetapkan KKM berada di atas standar ketuntasan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013 (K13). Dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi Bimtek mengenai prosedur penetapan KKM dapat memotivasi guru dalam mempelajari dan meningkatkan kemampuan diri dalam menetapkan KKM.
Copyrights © 2023