Kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya. Kurikulum ini dikembangkan dengan harapan dapat mencetak generasi milenial yang mampu memahami materi atau ilmu yang diajarkan oleh guru secara cepat(Azwardinsyah et al., 2023; Mulyana & Ramdani, 2023; Zahara & Nurfalah, 2022). Siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dalam proses belajarnya. Sebelumnya, pendidikan di Indonesia sangat bergantung dengan buku yang bersifat tekstual, namun saat ini sudah mulai tergantikan oleh produk digital seperti e-book(Muna, 2023). Dan guru memiliki kebebasan secara mandiri untuk menterjemahkan kurikulum sebelum dijabarkan kepada para siswa sehingga guru mampu menjawab setiap kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan sekaligus solusi permasalahan guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka(IKM) yang ada di MIN 1 Kota Banda Aceh . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Responden dari penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dalam IKM berasal dari lima aspek, yaitu 1)Sosialisasikan kurikulum merdeka belum dilakukan secara intensif 2) Sarana-prasarana belum memadai; 3) Sumber Daya Manusia yaitu tenaga pendidik (guru) dan tenaga kepedidikan (tenaga administrasi) belum memahami secara mendalam tentang kurikulum merdeka; 4) Kondisi siswa, keluarga, dan lingkungan yang belum benar-benar siap menerima kurikulum merdeka ; 5) Ketimpangan kebijakan pemerintah. Adapun solusi bagi hambatan tersebut yaitu 1) Mengintensifkan sosialisasi kurikulum merdeka kepada seluruh warga madrasah dan masyakarat 2) Memaksimalkan bantuan pendanaan dari pemerintah untuk mendukung sarana prasarana yang dibutuhkan oleh madrasah; 3) Mengaktifkan guru untuk mengikuti kegiatan Kelompok kerja Guru (KKG), pelatihan intensif, kolaboratif antar guru, penyediaan sumber belajar yang mendukung dan pelatihan teknologi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM); 4) Menjalin kerjasama yang baik antara warga madrasah dengan masayarakat; 5) Menerapkan kebijakan sesuai Kurikulum Merdeka
Copyrights © 2023