Situasi COVID-19 menjadi salah satu tantangan bagi negara yang mempunyai masalah kesehatan yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya. Pandemi COVID-19 mengakibatkan penanggulangan stunting pada anak menghadapi tantangan cukup berat, diantaranya terkait dengan edukasi pencegahan stunting. Stunting di Indonesia masih membutuhkan penyelesaian holistik dan komprehensif. Di era pandemi COVID-19, diperlukan suatu pendekatan terencana untuk menurunkan stunting. Penelitian bertujuan mengidentifikasi efektivitas penggunaan media edukasi online untuk pencegahan stunting pada masyarakat umum di era pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan quasi experimental one shot pre-post group design. Pemberian edukasi online dilakukan melalui media poster, leaflet, dan booklet. Penelitian melibatkan 196 responden yang diambil secara acak. Responden berusia 12-60 tahun, berasal dari Aceh, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan. Pengumpulan data menggunakan google form, terdiri dari data demografi serta kuesioner pengetahuan dan sikap terkait pencegahan stunting. Pre-test dilakukan sebelum pemberian edukasi online, dan post-test dilakukan 3 minggu kemudian setelah dilakukan pemberian edukasi online. Analisis data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum mengikuti edukasi online, terdapat 59.2% responden memiliki pengetahuan baik dan 48.0% responden memiliki sikap mendukung terhadap pencegahan stunting. Lalu setelah dilakukan edukasi secara online, terdapat 87.8% responden memiliki pengetahuan baik dan 69.4% responden memiliki sikap mendukung terhadap pencegahan stunting. Hasil uji Wilcoxon (p<0.05) menunjukkan perbedaan signifikan hasil pre-test dan post-test pengetahuan dan sikap responden. Pendekatan komprehensif melalui pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi online sangat diperlukan untuk memelihara pemahaman masyarakat mengenai pencegahan stunting sehingga dapat mencapai kualitas kesehatan masyarakat yang optimal.
Copyrights © 2023