Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang prevalensinya terus meningkat, hemodialisis merupakan salah satu terapi untuk membantu fungsi ginjal. Untuk penghematan biaya, penggunaan dialiser sebagai komponen dalam hemodialisis menggunakan dialiser sekali pakai (single use) dan dialiser berulang (reuse). Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi menyediakan jasa rawat jalan maupun rawat inap bagi pasien dengan penyakit ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah penggunaan dialiser yang paling efektif dan efisien yang di gunakan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan prospektif dan retrospektif. Jumlah sampel yang dipilih adalah pasien rawat jalan yang menggunakan dialiser single use dibagi menjadi 30 pasien yang menggunakan dialiser A dan 30 pasien yang menggunakan dialiser B. Sedangkan yang menggunakan dialiser reuse dibagi menjadi 30 pasien yang menggunakan dialiser A dan 30 pasien yang menggunakan dialiser B yang aktif berobat selama tahun 2021. Data dianlisis dengan menggunakan metode Cost Effectiveness Analysis (CEA), pengukuran kualitas hidup dengan instrumen European Quality of Life-5 Dimension-5 level (EQ-5D-5L). Hasil analisis menunjukkan bahwa dialiser single use lebih efektif dalam menghasilkan perubahan outcome kreatinin, ureum, dan hemoglobin yang lebih baik dibandingkan dialiser reuse. Namun, dialiser reuse lebih efisien dari segi biaya dengan unit cost yang lebih rendah. Hasil juga menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien tidak berbeda signifikan dan menunjukkan kualitas hidup yang sama baik. antara penggunaan kedua jenis dialiser ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024